SEPUTARLAMPUNG.COM – Setelah melakukan penelusuran, BPOM menemukan obat yang mengandung cemaran EG dan DEG. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama BPOM dan pihak terkait, terus melakukan penelusuran terkait masalah gagal ginjal akut yang terjadi pada anak.
Setelah diketahui bahwa gangguan ginjal akut disebabkan oleh cemaran kandungan EG dan DEG pada obat sirup, penelusuran semakin diperketat.
Baca Juga: Lowongan Kerja November 2022 di IKEA Penempatan Tangerang, Bandung, hingga Bali, SMA Bisa Daftar?
Berbagai obat sirup segera ditelusuri lebih lanjut. Dan ditemukan daftar obat sirup yang aman digunakan karena tidak mengandung cemaran EG/DEG yang membahayakan.
Namun, ditemukan juga obat yang memiliki kandungan EG/DEG.
Dilansir tim Seputarlampung.com dari unggahan Instagram @kemenkes_ri pada 6 November 2022, Ditemukan tujuh obat dari tiga insdustri farmasi yang terbukti memproduksi obat sirup dengan cemaran EG/DEG. Berikut hasil penelusuran BPOM.
- Flurin DMP Sirup dari PT Yarindo Farmatama (PT Yarindo).
- Unibebi Cough Syrup, Unibebi Demam Drop, dan Unibebi Demam Syrup dari PT Universal.
- Paracetamol Drops, Paracetamol Sirup Rasa Pappermint, dan Vipcol Sirup dari PT Afifarma.
Kemenkes menghimbau masyarakat untuk mewaspadai dan menghindari konsumsi obat tersebut. Karena diketahui kandungan EG/DEG yang ada di dalam obat tersebut dapat menjadi penyebab gangguan ginjal akut atipikal pada anak.
Alternatif dalam pemberian obat juga dapat menggunakan bentuk sediaan yang lainnya, selain sirup. Seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya.
Selain itu, Kemenkes juga meminta masyarakat untuk tetap mengenali tanda dan gejala yang terjadi apabila anak mengalami gangguan ginjal akut, seperti:
- Terjadi perubahan warna urin.
- Penurunan frekuensi buang air kecil.
- Disertai gejala seperti demam, batuk, pilek, hingga mual dan muntah.
Jika ditemukan gejala tersebut, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera ditangani dengan cepat dan tepat.
Orangtua harus memerhatikan frekuensi buang air kecil anak ketika sakit. Jangan memberikan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Itulah penjelasan mengenai obat yang diketahui mengandung cemaran EG dan DEG. Beserta himbauan Kemenkes untuk mewaspadainya.*** (Syaalma Difatka)