SEPUTARLAMPUNG.COM - Tragedi berdarah Gerakan 30 September atau G30S PKI tak berhasil merenggut nyawa Abdul Haris Nasution atau AH Nasution.
Tapi, peristiwa yang terjadi 20 tahun setelah kemerdekaan Indonesia itu merenggut nyawa putri kecilnya, Ade Irma Suryani, dan Ajudan terbaiknya, Lettu CZI Pierre Andries Tendean.
AH Nasution sebenarnya merupakan target utama para penculik G30S PKI yang dikomandani oleh Letkol Untung dari Komando Balation I resimen Cakrabirawa.
Pada saat itu, AH Nasution merupakan Jenderal TNI sekaligus tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia ke-12.
AH Nasution sedang beristirahat di rumah ketika pasukan penculik G30S PKI yang dipimpin oleh Lettu. Dul Arief mengepung rumahnya.
Sebelum alarm pagi berbunyi untuk membangunkan orang seisi rumah, pasukan Lettu Dul Arief berhasil membekuk para penjaga rumah AH Nasution yang masih mengantuk.
15 orang prajurit di bawah komando Dul Arief langsung memaksa masuk ke dalam rumah AH Nasution. Seperti mendapat firasat buruk, Istri AH Nasution, Johanna Sunarti, mendengar bahwa pintu rumah mereka dibuka paksa.
Johanna langsung bangun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar, benar saja, di melihat para pasukan Cakrabirawa sudah siap menembak ke arah kamarnya.