Kumpulan Teks Puisi dan Pantun Peristiwa G30S PKI Mengenang Pahlawan Revolusi, Terbaru 2021 dan Menyentuh Hati

- 21 September 2021, 19:30 WIB
Kumpulan Teks Puisi dan Pantun Peristiwa G30S PKI Mengenang Pahlawan Revolusi, Terbaru 2021 dan Menyentuh Hati
Kumpulan Teks Puisi dan Pantun Peristiwa G30S PKI Mengenang Pahlawan Revolusi, Terbaru 2021 dan Menyentuh Hati /tangkap layar cagarbudaya.kemdikbud.go.id


SEPUTARLAMPUNG.COM 
- Berikut kumpulan teks dan puisi  tragedi G30S PKI yang dapat dijadikan caption pada 30 September 2021 dan dibagikan melalui media sosial, seperti WA, IG, FB dan sebagainya.

G30S PKI merupakan peristiwa bersejarah yang akan diperingati oleh bangsa Indonesia pada 30 September 2021.

Kini peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965 itu sudah berumur 56 tahun.

Pada tanggal tersebut, masyarakat biasanya mengibarkan bendera setengah tiang guna mengenang salah satu peristiwa berdarah dalam sejarah Indonesia.

Dalam peristiwa yang terjadi pada 30 September sampai awal bulan 1 Oktober tahun 1965, sebanyak tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh dan dibuang ke lubang buaya dalam waktu yang hampir bersamaan. 
 

Kisah ini biasanya dapat Anda lihat dalam bentuk film yang sering diputar dan di saksikan bersama-sama setiap 30 September dengan tujuan agar kita tidak lupa pada salah satu sejarah besar bangsa, terutama bagi generasi muda.

Selain itu, sejarah G30S/PKI dapat diingat melalui sebuah karya yang unik dan menarik, yakni dengan membuat sebuah puisi dan pantun bertemakan semangat juang para pahlawan di era orde baru.

Seperti dikutip Seputarlampung.com dari berbagai sumber, berikut kumpulan teks puisi dan pantun untuk ucapan memperingati peristiwa G30S PKI yang cocok untuk dijadikan caption di media sosial, seperti IG, WA, FB, dan Twitter pada 30 September 2021.

1. Puisi Bulan Merah

Matanya memerah
apakah ini angkara
ia dibakar matahari siang tadi
teriknya jelasnya membuatnya perih
Di selimut bergulung kepekatan malam
ia menimbun dendam
siang nanti
saat kau terlena wahai mentari
kan kuajak mendung mengkerudungi
hingga tuhanmu bersembunyi
ya, sekelumit kisah tersiksa
saat itu warnanya hanya darah
30 S PKI menyilat negeri
jelas genangnya masih kurasa hingga kini

Tapi, seperti bola salju
salah dan benar ada di abu-abu
politik senjata tanpa sekutu
jenderal-jenderal tenggelam di sumur kemudian
kaku

Lantas secuil hati resah
apakah ini karenamu pki
atau deret sejarah di kebiri
belokan dan turunannya tajam sekali
salah membaca
masuk jurang terhempas opini

Hanya doa dan pasrah kezdat tertinggi
ya robbi akhirkan segala trauma ini
berhentilah tuk saling menyalahkan
bulan merah nampak masih menari indah
dalam sinarannya
walau di tengah malam

Aku berkaca padamu
bulan merah yang tak pernah jemu
aku rindu pelukan mesra saudaraku

BKA
Batavia, 01 Oktober 2015 
 

2. Puisi Revolusi
 
Tetesan air mataku sebening zam-zam
Mengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang
membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Kᥱparat...

Darah-darah mengalir
tercecer di tanah kering
 
Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan ...revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang...

Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai ...tahta kerajaan

Negaraku tak akan bergulir sampai akhir zaman
Akan kupertahankan, kuperjuangkan...
Gerakanmu akan kuhapuskan di bumi Indonesia pertiwi kucinta
Keguguran jasad membahana pada setiap jiwa
Menyiksa lara...

Membawa bara api dalam kemakmuran
mengapa di kau kejam?
Tak akan bersyukur dengan perjuangan 1945
Sungguh tercela...
Wahai anak bangsa...
Sadarlah sebelum napas terhempas di tanah diam tak berpilar
Dosa-dosa tak akan mengalir dalam tetesan darah para pahlawan
Seiring singa-singa meraung menerkam para pengkhianat bangsa
Tak akan kubiarkan dan tak akan kumaafkan,
Pengkhianat bangsa dan negara...

Keluar dari bumi ini...
Jangan sentuh tanah airku
Pergilah dari bumi pertiwi kucinta
Moga Tuhan melihat penyaksi sampai akhir zaman
oleh: Siamir Marulafau 
 

Angin mengaumkan bisikan dengan lantang
Sangkakalana menyambar dengan rentetan cahaya
Ancaman bagi mereka yang kokoh berdiri
Mencatat setiap momen berlangsung

Setiap pasang mata yang kupandang
melirik takut dalam balutan kain lusuh

Sarat simbol serta keperkasaan dibuktikan
Bergolak dalam jeritan nafsu hingar bingar
Menodai nusantara dengan kasut kemelut

Berdiri di atas tubuh mereka sendiri
Gegap gempita ramai para massa
Perubahan dimulai..

Waktu yang memilih siapa selanjutnya
Nampak tilas sebuah tragedi
Sisa kebiadaban kaum revolusi
Menggugah mendobrak sejarah bangsa ini.
Oleh: Lupita

4. Jalan jalan ke Gunung Pati
Ke gunung pati beli kemiri
Kita semua harus siap mati
Demi mempertahankan NKRI

5. Bunga mawar memang berduri
Duri mawar tidak berpola
Dengan semangat NKRI
Indonesia utuh tanpa cela 
 

Demikian, kumpulan teks dan puisi  tragedi G30S PKI yang dapat dijadikan caption pada 30 September 2021 dan dibagikan melalui media sosial, seperti WA, IG, FB atau sebagainya.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x