Doa saat Peringatan Peristiwa G30S/PKI 1965 pada 30 Septmeber 2021 agar Tidak Terulang Peristiwa Serupa

- 23 September 2021, 15:30 WIB
ilustrasi berdoa
ilustrasi berdoa /Unsplash/Pedro Dias /

SEPUTARLAMPUNG.COM  -  Apa yang harus dilakukan saat memperingati G30S/PKI 1965 pada 30 September 2021?
 
Beberapa hari lagi masyarakat Indonesia akan mengenang kembali momen bersejarah yang kini sudah hampir 56 tahun berlalu. Bahkan masih banyak misteri terkait insiden tersebut yang belum terjawab, siapa dalang dibalik peristiwa tersebut hingga merenggut 6 Jenderal TNI?

Menjelang akhir September 2021 mulai mencuat berita yang tidak sedap, seperti isu-isu akan munculnya kembali PKI di bumi pertiwi ini.
 
G30S PKI merupakan singkatan dari Gerakan 30 September PKI yang menewaskan 6 (enam) Jenderal dan satu perwira militer Indonesia.

Peristiwa paling berdarah dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ini terjadi pada 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta. 
 

G30S PKI merupakan gerakan dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit, yang pada waktu itu merupakan Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI), meskipun saat ini tidak ada yang tau di mana para keturunannya.
 
Maka dari itu, kita tetap waspada dan berserah diri kepada Allah Swt dengan cara mengamalkan doa, sebagaimana diamalkan oleh KH Akyas Abdul Jamil pada saat itu.

Dilansir Seputarlampung.com dari nu.or.id, beberapa tahun silam saat mengaji kepada KH Tubagus Ahmad Rifqi Chowas, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Buntet Pesantren, Cirebon.

Pada pengajian bulan Ramadhan itu, Kiai Entus, sapaan akrabnya, bercerita tentang sosok kiai Buntet yang begitu kharismatik, yakni KH Akyas Abdul Jamil saat peristiwa 53 tahun lalu. Kiai Akyas keluar dari kediamannya saat tengah malam tiba.
 
 
Malam itu adalah malam yang begitu mencekam di beberapa daerah di Indonesia. Adik Kiai Abbas itu menengadahkan tangannya ke langit.
 
Tak ada yang menghalangi antara telapak tangannya dan langit.
 
Saat itu, ia membaca doa, seperti yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh as. sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Nuh ayat 26.  

 وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْأَرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا  

"Dan Nuh berkata: Ya Tuhanku, jangalah Engkau biarkan di antara orang kafir itu tinggal di atas bumi"
 
Namun, Muqaddam Tarekat Tijaniyah itu mengganti kata al-kafirina dalam ayat tersebut dengan al-pekaiyina.

  رَبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْفِيْكَائِيِّيْنَ دَيَّارًا
 
"Ya Tuhanku, jangalah Engkau biarkan di antara orang PKI itu tinggal di atas bumi" Mungkin, seperti Nabi Nuh, Kiai Akyas khawatir PKI ini akan membawa kesesatan dan kedurhakaan. 
 
 
Ayat 27 surat Nuh menyebut demikian.
 
 إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا
 
"Sungguh jika Engkau membiarkan mereka (orang-orang Kafir pada zaman Nabi Nuh) tinggal di atas bumi, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hambaMu dan mereka hanya akan melahirkan anak yang jahat lagi tak tahu bersyukur."
 
Hingga hari ini, masyarakat Indonesia melihat terkabulnya doa Kiai Akyas. PKI sudah tak lagi ada di bumi pertiwi ini. 

Demikian, doa yang dapat kita amalkan saat peringatan G30S/PKI 1965 pada 30 September 2021 agar terhindar dari tuduhan PKI dan dapat lenyap dari Indonesia.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x