56 Tahun Mengenang G30S PKI, Ini Fakta di Balik Peristiwa Kelam Sejarah Indonesia Diperingati 30 September

- 23 September 2021, 13:45 WIB
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI.
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI. /

SEPUTARLAMPUNG.COM  - Hampir 56 tahun mengenang insiden ini, sampai sekarang G30S PKI selalu dimasukkan dalam materi pelajaran sejarah.

Hal ini bertujuan agar para generasi muda penerus bangsa lebih mengenal sejarah Indonesia, terutama peristiwa penculikan para Jenderal TNI yang disiksa secara sadis oleh PKI.

Kendati demikian, setiap tanggal 30 September biasanya masyarakat Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih di halaman rumah untuk mengenang para Jendral yang telah gugur pada peristiwa 30 September 1965.

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau dikenal dengan G30S PKI menjadi salah satu bukti sejarah kelam di Negara Republik Indonesia yang patut kita ingat untuk selamanya, sebab jangan sampai terulang di kemudian hari.

Peristiwa Gerakan 30 September G30S masih menyimpan teka-teki hingga saat ini. Salah satunya menyangkut peran Presiden ke-2 RI, Soeharto. 
 
 

Pada tanggal 30 September 1965 terjadi pemberontakan PKI yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta serta penculikan terhadap 10 perwira Tentara Nasional Indonesia.

Tujuh perwira tersebut yakni Jenderal TNI Ahmad Yani, Letjen S Parman, Letjen R Suprapto, Letjen MT Haryono, Letjen DI Panjaitan, Mayjen Soetojo Siswomihardjo, dan Kapten Pierre Andries Tendean.

Ketujuh jenderal tersebut dibunuh dan dibuang ke dalam sebuah lubang yang ada di kawasan Jakarta Timur.

Tempat tersebut menjadi bagian dari Monumen Pancasila Sakti, tempat untuk mengenang peristiwa dimana para jenderal dibunuh dengan sadis dan kejam.

Tragedi 30 September 1965 menjadi luka lama yang tak kunjung sembuh, sebab masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Berikut sejarah dan beberapa fakta dari tragedi G30S/PKI yang dikutip Seputarlampung.com dari berbagai sumber.

1. Pemberontakan PKI

PKI resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920, sebelum tragedi G30S/PKI terjadi, sebelumnya Partai Komunis Indonesia itu pernah melakukan pemberontakan. 
 

Pada tahun 1948 PKI melakukan pemberontakan di Kota Madiun dengan tujuan mengganti Republik Indonesia menjadi negara komunis.

2. Sejarah G30S/PKI

Gerakan 30 September 1965, pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti negara kesatuan menjadi komunis.

Tragedi G30S/PKI dipimpin oleh DN Adit yang saat itu merupakan ketua dari PKI. Pada 1 Oktober 1965 dini hari, dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung memimpin pasukan untuk menculik dan mengincar perwira tinggi TNI.

3. Para Korban Keganasan PKI

Seperti yang telah banyak diketahui dalam peristiwa G30S/PKI 10 Perwira Tinggi Indonesia menjadi korban. Berikut para korban tersebut di antaranya, yakni: 
 

• Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
• Mayor Jenderal Raden Soeprapto
• Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
• Mayor Jenderal Siswondo Parman
• Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
• Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharj
• Lettu Pierre Andrias Tendean
• Putri Panglima TNI AH Nasution, Ade Irma Nasution
• Brigadri Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
• Kolonel Katamso Darmokusumo
• Letnan Kolonel Sugiyono MangunwitoyoLetnan Jenderal

4. PKI Kuasai Stasiun Radio Republik Indonesia

Usai melakukan penculikan dan pembunuhan kepada para perwira serta jenderal TNI, PKI mengambil alih stasiun radio.
Stasiun Radio Republik Indonesia diduduki oleh pasukan PKI dan disiarkan pengumuman bahwa Dewan Revolusi (Dewan Revolusi) sedang melepaskan kekuasaan dari Dewan Jenderal (Dewan Jenderal).

Satu-satunya panglima tertinggi Angkatan Darat, Mayjen Soeharto, mengkonsolidasikan Angkatan Darat dan mengumpulkan pasukan PKI di RRI, kemudian melalui RRI pula diumumkan pengumuman bahwa tidak ada upaya kudeta Dewan Jenderal dan Dewan Revolusi yang dapat dicegah.

5. Penangkapan dan Peradilan PKI

Tragedi yang terjadi mengharuskan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) saat itu, Mayjen Soeharto bergerak cepat, memadamkan pemberontakan. Penangkapan para pelaku dalam G30S pun dilakukan dengan cepat, dalang dibalik PKI diburu dan ditangkap. 
 

Bahkan anggota organisasi yang terendus sebagai simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap dan diadili.

Selain itu, beberapa pemimpin PKI diadili di Pengadilan Militer Luar Biasa, ada pula yang mendapatkan hukuman mati.

Disisi lain, Ketua PKI DN Aidit yang dituduh merancang gerakan ini bersama Ketua Biro Khusus PKI, Sam Kamaruzzaman melarikan diri ke Jawa Tengah, namun kemudian ditangkap, dan dibunuh.

Demikian, sekilas peristiwa G30S/PKI dan beberapa fakta di balik peristiwa kelam sejarah Indonesia, di peringati  30 September 2021.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x