SEPUTARLAMPUNG.COM - Gerakan 30 September atau G30S PKI tidak hanya merenggut nyawa para Jenderal Petinggi TNI di Jakarta, namun juga memakan korban di Yogyakarta.
Keganasan gerakan yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Negara Komunis ini memang terkenal sebagai peristiwa paling berdarah sepanjang sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Seperti diketahui, G30S PKI telah merenggut nyawa 6 (enam) Jenderal TNI AD dan 1 perwira kebanggaan Indonesia.
Mereka sering disebut sebagai 7 Pahlawan Revolusi yakni Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono, Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu CZI Pierre Andries Tendean.
Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Ini Dia Dalang G30S PKI yang Sebenarnya Menurut Hasil Penelusuran CIA
Namun, selain 7 Pahlawan Revolusi tersebut, masih ada 3 Pahlawan Revolusi lainnya yang juga merenggang nyawa karena G30S PKI. Siapa saja mereka? Berikut profil dan kisah lengkapnya :
1. Bripka Karel Satsuit Tubun atau Karel Sadsuitubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana Menteri II dr.J. Leimena)
Karel Sadsuitubun lahir di Tual, Maluku Tenggara pada 14 Oktober 1928. Dia merupakan satu-satunya anggota Polri yang meninggal dalam tragedi berdarah tersebut.
Saat G30S PKI mendatangi kediaman AH Nasution yang berada di sebelah rumah dr.J. Leimena, Karel Sadsuitubun sedang kebagian tugas pagi.