Heboh, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Punya Efek Samping Langka, Apa Itu TTS? Ketahui Gejalanya

3 Mei 2024, 13:19 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 AstraZeneca yang disebut dapat timbulkan efek samping TTS. /Unsplash/Daniel Schludi

SEPUTARLAMPUNG.COM – Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan kabar mengenai efek samping yang dapat ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Di mana, terdapat laporan mengenai adanya kasus efek samping langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 AstraZeneca di Inggris.

Informasi terkait efek samping vaksin COVID-19 tersebut, sontak menghebohkan dan menjadi trending di pencarian Google Indonesia dengan kata kunci ‘AstraZeneca’ yang menembus lebih dari 10 ribu penelusuran.

Lantas, apa itu TTS dan bagaimana gejalanya? Simak informasi mengenai kondisi langka yang dapat terjadi sebagai efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca, selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Tutorial Download Sertifikat Vaksin di SATUSEHAT Mobile, Pengganti Aplikasi PeduliLindungi, Ikuti Langkahnya!

Melansir situs Healthdirect Australia, sindrom trombosis atau TTS merupakan penyakit langka yang menyebabkan penderita mengalami pembekuan darah serta jumlah trombosit darah yang rendah.

Penyakit ini juga dikenal sebagai 'vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia' (VITT).

Kasus TTS diketahui dapat terjadi sebagai efek samping vaksin COVID-19 AstraZeneca yang sangat langka.

Gejala TTS dapat muncul antara 4 hingga 42 hari setelah seseorang menerima vaksinasi COVID-19 AstraZeneca.

Baca Juga: Apa Itu Anemia Aplastik? Penyakit Ini Sempat Diderita Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia, Ketahui Gejalanya

Gejala TTS

Ada beberapa gejala yang dapat terjadi pada penderita TTS, antara lain sebagai berikut:

  • Sakit kepala yang parah dan terus-menerus.
  • Penglihatan kabur.
  • Kesulitan berbicara.
  • Mengantuk.
  • Kejang atau kebingungan.
  • Sulit bernafas.
  • Nyeri dada.
  • Pembengkakan kaki.
  • Nyeri perut yang terus-menerus.
  • Bercak darah kecil di bawah kulit di sekitar tempat suntikan.

Jika dicurigai mengalami gejala-gejala tersebut dalam jangka waktu 4-42 hari usai menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca, maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit dan mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Leptospirosis Sebabkan Warga di Boyolali Meninggal Dunia, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahannya

Sementara itu, Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) menyatakan bahwa tidak ada kejadian TTS setelah pemakaian vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia.

Di mana, sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk juga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” kata Prof. Hinky Hindra Irawan Satari selaku Ketua Komnas PP KIPI pada 1 Mei 2024, dikutip tim Seputarlampung.com dari laman sehatnegeriku,kemkes.go.id pada 3 Mei 2024.

Baca Juga: 3 Mei Peringati Apa? Ini 3 Momen Global yang Dirayakan Hari Ini, Salah Satunya Ada ‘World Press Freedom Day’

Meski demikian, masyarakat tetap bisa melaporkan apabila terdapat kejadian pasca-imunisasi kepada Komnas KIPI melalui Puskesmas terdekat.

Demikian informasi terkait gejala dari kondisi langka TTS yang merupakan efek samping yang dapat ditimbulkan oleh vaksin COVID-19 AstraZeneca.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id healthdirect.gov.au

Tags

Terkini

Terpopuler