Leptospirosis Sebabkan Warga di Boyolali Meninggal Dunia, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahannya

- 25 Maret 2024, 15:25 WIB
Ilustrasi. Pasien meninggal dunia akibat Leptopsirosis.
Ilustrasi. Pasien meninggal dunia akibat Leptopsirosis. /rawpixel/Freepik

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak informasi mengenai gejala dan pencegahan Leptospirosis yang menyebabkan seorang warga di Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia.

Baru-baru ini, kasus Leptospirosis kembali muncul dan menyebabkan seorang warga Boyolali dinyatakan meninggal dunia pada 21 Maret 2024, usai dirujuk ke rumah sakit di Solo dan menjalani perawatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, mengatakan bahwa ini merupakan kasus kedua infeksi Leptospirosis di Boyolali pada tahun 2024.

Namun pada kasus pertama, pasien kembali pulih. Sedangkan kali ini, kasus Leptospirosis menyebabkan pasien meninggal dunia.

Baca Juga: Link Pengumuman SNBP 2024, Apakah Namamu Lolos Masuk UNAND, UNSRI, atau UNILA? Cek Sekarang!

Pada tahun 2022, ditemukan 17 kasus Leptospirosis dengan 3 angka kematian. Sementara pada tahun 2023, ada 15 kasus dengan 4 kematian.

Leptospirosis merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp., yang dapat menular dari hewan ke manusia, dan dapat menyebabkan kematian.

Umumnya bakteri Leptospira sp. memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata, atau melalui abrasi kulit saat orang terpapar air yang terkontaminasi urine dari hewan yang terinfeksi.

Selain itu, penularan juga bisa terjadi bila ada kontak dengan lingkungan, air, tanah becek, atau lumpur yang mengandung bakteri Leptospira sp., di mana bakteri dapat masuk melalui luka/lecet.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x