SEPUTARLAMPUNG.COM - Kasus penembakan antaranggota Propam di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo menjadi buah bibir di kalangan masyarakat hingga pengamat.
Tidak sedikit yang menilai bahwa ada kejanggalan dalam kasus tersebut. Kejanggalan juga dirasakan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud seperti dikutip dalam akun Instagramnya @mohmahfudmd.
Penembakan terjadi di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 antara Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadie J), ajudan drive caraka (ADV) istri Kadiv Propam Polri, dan Bharada E, ADV Kadiv Propam Polri.
Kejadian tersebut mengakibatkan Brigjen Nopryansah (Brigadie J) tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya.
Terkait peristiwa itu, Ketua RT di lingkungan rumah Irjen Ferdy Sambo mengungkapkan bahawa ada CCTV yang diganti oleh polisi.
Mayor Jenderal Purnawirawan Polisi yang saat ini menjadi Ketua RT 05/RW 01 Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Seno Sukarto mengungkap, kamera pengawas (CCTV) di pos penjagaan dekat rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sempat diganti oleh polisi pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Baca Juga: Vietnam dan Thailand Jadi Pecundang usai Kalah di Semifinal Piala AFF U-19, Netizen Indonesia Bahagia
"CCTV alatnya yang di pos hari Sabtu diganti sama polisi," kata Seno saat ditemui pers di Jakarta dikutip dari Antara.