Apa itu Coronasomnia? Apa Bedanya dengan Insomnia Biasa? Simak Pula 7 Kelompok yang Berisiko Tinggi Mengalami

- 16 November 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Coronasomnia
Ilustrasi Coronasomnia /Pixabay/Sammy-Sander

Dikutip dari Sleep Foundation melalui Pikiran-rakyat.com, Dr. Abinav Singh, direktur medis obat tidur dan penyakit dalam dari Indiana Sleep Center menyebutnya sebagai salah satu dari beberapa tandemik.

Baca Juga: CEK REKENING, KJMU Tahap 2/2021 Sudah Cair? Berikut Besaran Dana yang Didapat Pelajar DKI Jakarta

Ia menggambarkan tandemik dari Coronasomnia tersebut sebagai epidemik yang disebabkan, diperburuk, dan beriringan dengan pandemi.

Contoh lain dari tandemik adalah peningkatan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.

Sementara itu, Coronasomnia merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan peningkatan masalah tidur selama pandemi, serta gejala kecemasan, depresi, dan stres.

Sering dikaitkan dengan kecemasan dan depresi, Coronasomnia berbeda dari insomnia tradisional karena terkait dengan pandemi Covid-19.

Beberapa penyebab Coronasomnia ini biasanya berkisar dari hilangnya rutinitas sehari-hari untuk meningkatkan konsumsi media selama pandemi.

Sementara itu, gejala Coronasomnia biasanya ditandai dengan beberapa hal

.Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Perpanjangan SIM Keliling di Bandarlampung Mulai 16 – 21 November 2021

Beberapa hal tersebut di antaranya, sulit jatuh dan tetap tertidur, tingkat stres meningkat, gejala kecemasan dan depresi meningkat, peningkatan rasa kantuk di siang hari, sulit konsentrasi, dan suasana hati yang buruk.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Sleep Foundation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah