Marshanda Disebut Mengidap Manic Episode Saat Hilang di Los Angeles, Gelaja Apa Itu bagi Penderita Bipolar?

28 Juni 2022, 17:15 WIB
Marshanda hilang di Los Angeles, Amerika Serikat. /Kolase Instagram/@marshanda99

SEPUTARLAMPUNG.COM – Marshanda dikabarkan menghilang di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada 27 Juni 2022.

Kabar itu bermula dari unggahan Instagram sahabat Marshanda bernama Sheila Salsabila.

Sheila Salsabila menuliskan sudah dua hari Marshanda hilang.

"Dicari day 2," tulis Sheila dan mencantumkan Instagram Marshanda.

Dalam unggahan itu, Sheila Salsabila juga menjelaskan kondisi kesehatan Marshanda. Ia juga meminta pertolongan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Baca Juga: Link Hasil Pengumuman PPDB SD Tahap 2 DKI Jakarta pada 29 Juni 2022, Berikut Daftar Nama Lolos Seleksi

“Mohon bantuannya Pak Jokowi. Kemarin dia sebut-sebut nama Bapak dan @joebiden," tulis Sheila Salsabila.

Tak hanya itu, Sheila Salsabila juga mengunggah video percakapannya dengan Marshanda di sebuah mobil. Sheila Salsabila duduk di depan bersama pria bernama David, sedangkan Marshanda ada di baris kedua mobil tersebut.

“Ini video terakhir kita kemarin. Ada yang ngerti Caca ngomong apa? 'Time is dying?" tulisnya.

Dia juga menuliskan ini kali pertamanya Marshanda menghilang di Los Angeles.

Baca Juga: Akan Terjadi Fenomena Langka 29 Juni 2022 di Langit Pagi, Jam Berapa? Ini Cara Lihat New Strawberry Supermoon

“Lost an Indonesian Citizen for the First Time in Los Angeles, California, US. She is in a Manic Episode. (Psychosis:Altered state of Mind-Bipolar Disorder)," Sheila memberikan penjelasan tentang kondisi Marshanda yang mengidap bipolar.

Lantas apa itu manic episode? Berikut ini penjelasan manic episode yang telah dilansir Seputarlampung.com dari berbagai sumber:

Manic atau Mania adalah kondisi psikologis yang menyebabkan seseorang mengalami euforia yang tidak wajar, suasana hati yang sangat intens, hiperaktif, dan delusi.

Mania atau episode manik adalah gejala umum dari gangguan bipolar.

Manik bisa menjadi kondisi berbahaya karena beberapa alasan. Orang mungkin tidak tidur atau makan saat dalam episode manik.

Mereka mungkin terlibat dalam perilaku berisiko dan membahayakan dirinya sendiri.

Orang dengan mania atau manik memiliki risiko lebih besar untuk mengalami halusinasi dan gangguan persepsi lainnya.

Baca Juga: Cara Aktivasi Rekening PIP 2022 untuk Siswa SD-SMA, Ini UPDATE Penerima Bantuan per Hari Ini 28 Juni 2022

Riwayat keluarga mungkin memainkan faktor dalam mania.

Menurut Aliansi Nasional untuk Penyakit Mental, orang yang orangtua atau saudara kandungnya memiliki kondisi tersebut lebih mungkin mengalami episode manik.

Namun, memiliki anggota keluarga dengan episode manik tidak berarti seseorang pasti akan mengalaminya.

Beberapa orang rentan terhadap episode mania atau manik karena kondisi medis atau penyakit kejiwaan yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar.

Pemicu atau kombinasi pemicu dapat menyebabkan mania pada orang-orang ini.

Pemindaian otak menunjukkan bahwa beberapa pasien mania memiliki struktur atau aktivitas otak yang sedikit berbeda.

Dokter tidak menggunakan pemindaian otak untuk mendiagnosis mania atau gangguan bipolar.

Baca Juga: 3 Tanda Ini Tunjukkan BSU Kemnaker Rp1 Juta akan Segera Cair ke Pekerja Lewat Himbara, Kapan Ditransfer?

Perubahan lingkungan dapat memicu mania. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kematian orang yang dicintai, dapat menyebabkan mania.

Stres keuangan, hubungan, dan penyakit juga dapat menyebabkan episode manik. Kondisi seperti hipotiroidisme juga dapat berkontribusi pada episode manik.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Tags

Terkini

Terpopuler