SEPUTARLAMPUNG.COM - Kehidupan kita memasuki era digital di mana banyak hal dapat diakses dengan mudah melalui gawai kapan saja dan di mana saja. Era pandemi seperti saat juga semakin mendorong masyarakat untuk akrab dengan dunia digital yang pada akhirnya mengharuskan kita untuk cakap digital dan mewaspadai dengan segala informasi yang disuguhkan.
Digitalisasi seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi kian memudahkan segalanya, apapun bisa dilakukan dan terkoneksi dengan yang lain di manapun Anda berada. Namun, ada sisi lain yang wajib dipahami juga oleh warganet.
Ketika media sosial memberi kemudahan berbagi informasi, masyarakat dituntut untuk bijak dalam menyebarkan informasi, jangan sampai berita tanpa fakta atau hoaks tersebar melalui jari-jari Anda tanpa disadari. Atau bahkan membocorkan data pribadi sendiri di media sosial.
Oleh karena itu, penting memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana cara memanfaatkan teknologi yang baik, benar, dan aman tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri.
Terutama bagi mereka yang masih pemula di dunia digital, anak usia sekolah dan remaja. Golongan ini mesti pandai-pandai dalam memilah dan menyebarkan informasi, cerdas dalam memilih akun yang diikuti. Jangan sampai bermedia sosial justru mengganggu kesehatan mental.
Berikut sejumlah tips dan kiat berselancar cerdas bagi warganet saat menggunakan media sosial, sebagaimana dikutip dari Pikiran-rakyat.com.
1. Jaga data pribadi dan privasi
Satu hal utama ketika memulai media sosial adalah menjaga data pribadi dan privasi. Hal ini sangat penting karena kita tidak ingin data diri yang tanpa sengaja terunggah dipakai orang lain untuk melakukan penipuan atau hal-hal lain yang tidak kita inginkan.
Banyak kasus pencurian identitas yang bermula dari masyarakat membagikan data diri di media sosial, seperti maraknya foto KTP yang disalahgunakan untuk pinjaman online tanpa sepengetahuan yang punya.
2. Waspada dan jangan asal percaya
Sikap waspada dan tidak asal percaya apa yang diunggah atau disampaikan orang lain juga mesti ditanamkan saat bermedia sosial.
Kita tidak tahu apakah sebuah informasi itu benar atau tidak tanpa menelusuri sumbernya. Meski sebuah info sudah banyak dibagikan dan menjadi viral, bukan berarti informasi itu lantas menjadi benar.
Kecuali sudah ada konfirmasi dari pihak-pihak yang disebutkan dalam informasi tersebut.
3. Jaga etika perilaku berbahasa dan berkomunikasi
Kita tidak tahu latar belakang setiap orang, untuk itu perlunya menjaga etika berbahasa dan berkomunikasi ketika sedang di jagad maya.
Hindari kata-kata yang tidak pantas dan menyinggung orang lain, karena undang-undang mengawasi dan jejak digital tidak akan hilang.
Baca Juga: Info BSU Tahap 4 Hari Ini, Kemnaker Terapkan Skema Pencarian Baru bagi Pemilik Rekening BCA/Swasta
4. Tahan emosi
Seringkali ada postingan atau unggahan dari netizen lain yang menyinggung atau menyindir kita. Menyikapi itu tetaplah untuk menahan emosi, jangan menjadikan masalah netizen tersebut menjadi masalah pribadi kita.
Karena menanggapi luapan emosi dengan emosi justru akan memperkeruh suasana dan merugikan diri kita sendiri.
5. Berpikir ulang
Selalu berpikir ulang ketika hendak mengunggah sesuatu, apakah unggahan itu perlu bagi kita atau bagi orang lain? Apakah tidak ada yang terluka oleh unggahan kita, dan sebagainya.
6. Diary lebih baik
Kalau niat Anda mencurahkan seluruh kekesalan, emosi, ataupun kesedihan, media sosial bukan pilihan yang baik. Diary atau buku harian lebih baik jadi tempat Anda menuliskan semua curahan hati.
7. Manfaatkan sisi positif media sosial saja
Media sosial punya banyak sisi positif diantaranya menjalin silaturahmi, memamerkan jualan/dagangan kita, menemukan jejak teman lama dan lainnya. Hanya manfaatkan media sosial untuk hal-hal positif saja.
8. Telusuri fakta
Awas ini yang berbahaya, jangan sampai Anda menjadi penyebar berita bohong alias hoaks. Ada baiknya Anda telusuri fakta sebelum menyebarkan hal-hal yang tidak dipahami di media sosial.
Sebaliknya, saat menerima informasi yang terasa aneh dan janggal, telusuri dulu kebenarannya. Jangan menelan informasi secara bulat-bulat, filter dan telaah.
9. Filter akun-akun yang diikuti
media sosial ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Kita acapkali ‘silau’ dengan kehidupan orang lain yang kita lihat di medsos, dan membandingkannya dengan kehidupan kita.
Padahal, semua yang tampil di medsos hanyalah kulit luar yang tidak kita ketahui isi sebenarnya. Mengatasi hal itu, ikutilah akun-akun bermanfaat, menghibur, atau kredibel yang justru bisa menambah wawasanmu. Jauhi akun-akun yang sekiranya toxic dan tidak memiliki kegunaan apapun.
Dapatkan juga informasi menarik mengenai literasi digital lainnya, kamu dapat mengunjungi laman SiberKreasi melalui https://info.literasidigital.id atau ikuti media sosialnya di sini.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Siberkreasi Kemkominfo.***