Jarang Diketahui, Ternyata Tak Ada Peringatan Hari Kartini di Masa Orde Baru, Begini Sejarahnya

- 21 April 2021, 10:10 WIB
Hari Kartini, 21 April 2021
Hari Kartini, 21 April 2021 /Pikiran Rakyat/Hening Prihatini

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata dan Quotes Hari Kartini Cocok Dijadikan Status WA dan Instagram

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Rabu, 21 April 2021: Shinbi’s House Season 2, Hafiz & Hafizah, dan Tonight Show

"Dalam konteks kolonial Jawa, visi Kartini tentang perempuan baru sebagai pendidik sosial, pengasuh generasi baru yang tercerahkan, tidak hanya meresmikan transformasi radikal, peran perempuan tradisional tetapi juga membangun nasionalis dan politik yang signifikan," tulisnya.

Namun, peringatan Hari Kartini dinilai mengalami pergeseran makna. Terutama saat Soeharto memimpin kudeta yang menggulingkan Presiden Soekarno lewat Gestok 1965.

Joost Cote menggambarkan, rezim Orde Baru coba mengubah identitas Kartini jauh dari kata emansipasi. Melainkan menjadi seorang putri yang keibuan.

Rezim Orde Baru juga dinilai membangun konstruksi sejarah atas identitas Kartini menjelang akhir hayatnya.

Seakan sang emansipatoris itu mengajak perempuan Indonesia menyerah pada kodrat, seperti menikah.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Chilla Bulbeck dalam Sex, love and feminism in the Asia Pacific: a cross-cultural study of young people's attitudes (2009).

Ia menjelaskan bahwa Kartini merupakan gambaran perempuan dalam sudut pandang feodal.

"Setelah tahun 1965, bagaimanapun, Orde Baru telah mengatur ulang citra Kartini dari yang pembebas, perempuan radikal untuk satu yang digambarkan sebagai seorang istri yang berbakti dan anak patuh, karena hanya seorang wanita mengenakan kebaya yang bisa memasak," terangnya.*** (Gilang Andaruseto Prabowo/Media Jabodetabek)

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Media Jabodetabek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah