“Tidak bisa dibayangkan ternyata, kemudian jumlah sangat besar dan uangnya nggak ada,” ujar Risma di Jakarta, 2 Maret 2021, lansir Antara.
Kementerian Sosial mengakui mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi korban Covid-19 yang berhak menerima santunan.
Kesulitan itu muncul karena sulit membedakan mana pasien yang meninggal akibat Covid-19, mana pasien meninggal karena hal lain.
Mensos Risma menyebutkan bahwa dirinya masih ingat saat menjabat sebagai Walikota Surabaya soal kebutuhan santunan Covid-19.
“Saya hitung saja Surabaya kemarin, karena saya tahu pasiennya. Itu hampir Rp500 miliar, kalau se-Indonesia ya berapa?” tuturnya.
Saat ini, Kemensos hanya memiliki anggaran santunan yang diperuntukkan bagi korban bencana alam sebesar Rp15 juta per korban.
Risma menyebutkan anggaran untuk santunan bencana alam pun hanya tersedia sekira Rp35 miliar.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Sosial telah meniadakan santunan bagi korban Covid-19 sejak diumumkannya pada 18 Februari 2021.