Menag Yaqut Siapkan 3 Jurus Jitu Untuk Perbaiki Sistem Birokrasi Kemenag

- 5 Januari 2021, 20:15 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Menag Yaqut Cholil Qoumas. /Humas Kemenag
 
 
SEPUTAR LAMPUNG - Memeringati Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama (Agama), Menag Yaqut Cholil Qoumas atau akrab dipanggil Yaqut bertekad mewujudkan 'Kemenag Baru'.
 
Polisi PKB tersebut menginginkan, Kemenag dapat melakukan transformasi tata kelola birokrasi yang baik. Hal itu diwujudkan dengan perubahan sistem dan layanan berbasis teknologi digital yang lebih praktis sekaligus solutif.
 
Menurut putra mantan Ketua MPR RI Cholil Bisri itu, semangat Kemenag Baru dapat diterjemahkan dengan tiga kata kunci. Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik. 
 
 
“Termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan,” katanya seperti yang dikutip seputarlampung.com dari keterangan resminya, Selasa, 5 Januari 2021.
 
Kedua, penguatan moderasi beragama. Menurutnya, penekanan moderasi beragama antara lain adalah pada aspek penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan. 
 
Ketiga, mengokohkan persaudaraan. Meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air, dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan," tegasnya.
 
 
Peringatan HAB Kemenag tahun ini mengusung tema "Indonesia Rukun". Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju. 
 
“Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,” tegas Yaqut. 
 
Dia juga mengingatkan, toleransi dan kerukunan merupakan satu paket. Tanpa adanya rasa toleransi, menurutnya kerukunan tidak dapat terwujud.
 
 
Oleh karena itu, dia menegaskan antarumat beragama harus memiliki prinsip menjaga toleransi dan kerukunan dalam menjalani kehidupan sosialnya.
 
“Toleransi dan kerukunan antarumat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama,” pintanya.
 
Tak hanya itu, memasuki usia Kemenag yang ke 75 tahun, Yaqut mengimbau jajarannya untuk mengedepankan akal sehat serta hikmah dan kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan. 
 
 
Dia optimistis dengan kolaborasi dan sinergi yang baik, program-program Kemenag bisa terealisasikan dengan maksimal.***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah