Siap-siap! Kemenag: Pendaftaran MAN Dibuka 11 Januari 2021

- 5 Januari 2021, 17:24 WIB
Ilustrasi pelajar madrasah aliyah.
Ilustrasi pelajar madrasah aliyah. /Lampung.Kemenag
 
 
SEPUTAR LAMPUNG - Bagi Anda yang ingin mendaftarkan putra putri Anda untuk masuk Madrasah Aliyah Negeri Unggulan (MAN) Insan Cendekia, silahkan bersiap mulai sekarang.
 
Kementerian Agama (Kemenag) akan segera membuka Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) tahun pelajaran 2021/2022.
 
Ada tiga pilihan, yaitu MAN Insan Cendekia, MAN Program Keagamaan, dan Madrasah Aliyah  Kejuruan Negeri atau MAKN.
 
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kasiswaan (KSKK) Kemenag Madrasah Ahmad Umar, mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan sosialisasi SNPDB.
 
 
“Pendaftaran akan dimulai pada 11 Januari,” kata Ahmad seperti yang dikutip oleh seputarlampung.com dari keterangan resminya, Senin, 4 Januari 2021.
 
Dia menjelaskan, SNPDB akan dibuka dalam dua jalur, tes dan prestasi atau non tes dengan kuota terbatas.
 
Pendaftaran jalur tes dibuka secara online pada 11 Januari – 11 Februari 2021. Pendaftaran jalur prestasi  dibuka secara online dari 11 Januari – 6 Februari 2021.
 
MAN Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia.
 
 
MAN Insan Cendekia bertujuan mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan Ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), mempunyai wawasan keislaman dan kebangsaan yang baik, serta mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 
“Saat ini terdapat 23 lokasi MAN Insan Cendekia di seluruh Indonesia. Dari 23 MAN IC, total daya tampung siswa yang bisa diterima berjumlah 2.236, putra dan putri,” terang Umar.
 
Dalam proses pendaftaran, setiap calon siswa hanya dapat memilih maksimal 2 lokasi MAN Insan Cendekia.
 
Calon siswa diminta untuk cermat dalam menentukan pilihan, khususnya pada pilihan madrasah dengan persaingan ketat karena jumlah pendaftar yang sangat banyak.
 
 
“Setiap calon siswa harus menentukan jurusan dari saat pendaftaran,” tegas Ahmad.
 
MAN Program Keagamaan (MAN-PK)  merupakan salah satu program peminatan unggulan nasional dalam bidang keagamaan berbasis asrama yang menjadi bagian dari MAN Reguler yang sudah ada.
 
MAN-PK pada MAN Reguler bertujuan merevitalisasi praktik baik penyelenggaraan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) yang pernah diprakarsai  Menteri Agama Munawir Sjadzali pada akhir tahun 1987.
 
Penekanan MAN-PK pada kurikulum keagamaan yang padat serta penekanan pada penguasaan Bahasa Arab dan Inggris.
 
 
“Saat ini ada 10 MAN-PK yang akan menerima 476 siswa. Rata-rata menerima 48 siswa, kecuali MAN 1 Surakarta menerima 68 siswa dan MAN 1 Yogyakarta menerima 24 siswa khusus putra,” tutur Umar.
 
Keunggulan lain dari MAN PK ini adalah, siswa baru  akan mendapat beasiswa sampai lulus, sehingga orang tua tidak lagi memikirkan biaya hidup di asrama.
 
Selain tes umum, akademik dan potensi akademik,  setiap calon siswa MAN PK juga harus mengikuti tes wawancara, baca kitab kuning, dan tes lisan bahasa arab-inggris.
 
“Setiap calon peserta hanya dapat memilih satu pilihan MAN PK,” jelasnya.
 
Sementara itu, Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN) adalah MAN yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam.
 
 
Tahun 2017, Kementerian Agama membangun piloting MA Kejuruan Negeri di 2 (dua) lokasi, yaitu: Ende (NTT) dan Bolaang Mongondow (Sulut).  
 
“MAKN Ende akan menerima 96 siswa, MAKN Bolaang Mongondow 75 siswa. Total ada 171 siswa,” jelas Umar.
 
Umar berharap, peserta SNPDB MANIC-MANPK-MAKN terus mengalami kenaikan. Pada
Tahun pelajaran 2018/2019, SNPDB diikuti 13.419 peserta.
 
Selang satu tahun, pendaftar naik menjadi 13.976. Lonjakan pendaftar terjadi pada tahun pelajaran 2020/2021, mencapai 17.344 calon siswa.
 
 
Untuk tahun ajaran 2021/2022, Umar berharap SNPDB MANIC-MANPK-MAKN dapat menjaring peserta didik yang berpotensi.
 
Hal ini  dapat dilihat dari beberapa indikator tes bakat skolastik peserta didik berupa: kemampuan verbal, kemampuan kuantitatif/numerik, kemampuan logika/penalaran, dan kepribadian. Selain itu, akan dilakukan tes akademik yang meliputi bidang studi: Matematika, IPA (Fisika dan Biologi), Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, dan Bahasa Arab.***

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Kementerian Agama (Kemenag RI)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah