Sementara itu, satu kasus lain yang dilaporkan suspek, merupakan seorang anak berusia 7 tahun, dengan kronologi sebagai berikut:
Pada 26 Januari 2023, pasien mengalami demam kemudian mengkonsumsi obat sirup penurun panas yang dibeli secara mandiri.
Pada 30 Januari 2023, pasien mendapat pengobatan penurun demam dari Puskesmas berupa tablet.
Pada 1 Februari 2023, pasien berobat ke klinik, dan diberi obat racikan.
Pada 2 Februari 2023, pasien dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta.
Hingga saat ini, pasien masih menjalani perawatan. Serta melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien,” kata dr. Syahril.
Dengan penambahan kasus yang dilaporkan hingga 5 Februari 2023, tercatat sebanyak 326 kasus GGAPA dan satu suspek, yang tersebar di 27 Provinsi Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 116 kasus telah dinyatakan sembuh, sementara 6 kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.