Tips Jaga Kesehatan dan Cara Deteksi Kanker Payudara SADARI vs SADARNIS, Mana yang Lebih Baik?

26 Oktober 2022, 12:40 WIB
Ilustrasi penyintas kanker payudara. /Pixabay/marcojean20

SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak tips untuk menjaga kesehatan payudara dan cara deteksi kanker payudara.

Cara deteksi kanker payudara dapat dilakukan sejak dini. Salah satunya jika ada benjolan di sekitar payudara, maka harus segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker.

Sementara menurut WHO, kanker payudara merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada wanita setelah kanker serviks.

Baca Juga: Rekomendasi Twibbon Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022, Pasang dengan Quotes Keren Berikut di IG, FB, WhatsApp

Tingginya angka kanker payudara di Indonesia, menjadi prioritas penanganan oleh banyak pihak seperti pemerintah maupun spesialis tenaga kesehatan.

Salah satunya dr. Monty P Soemitro, dokter Spesialis Bedah Onkologi yang juga Pembina Yayasan Priangan Cancer Care (PRCC) mengungkapkan, masyarakat khususnya perempuan untuk waspada dan sadar jika ada benjolan di sekitar payudara.

Hal ini karena jika sudah ada benjolan kecil berdiameter 2 cm sudah termasuk stadium 1.

Baca Juga: Per 26 Oktober 2022, PIP CAIR Kembali ke 14.367.890 Siswa SD, SMP, SMA-SMK, Cek Rekening BRI dan BNI!

“Kami selalu sampaikan ke masyarakat waspada dan sadar, kalau ada benjolan kecil langsung konfirmasi ke layanan terdekat,” kata dr. Monty, Senin 24 Oktober 2022.

“PRCC sudah bekerjasama dengan puskesmas dan dinkes untuk pelatihan untuk dokter dan bidan agar mereka dapat mendeteksi adanya kanker melalui USG di puskesmas,” tambah dr. Monty.

Usaha ini terus digerakkan untuk melakukan sosialisasi hingga masyarakat awam mendapat pengetahuan agar pasien dapat segera ditangani.

“Takutnya terlambat ke rumah sakit, karena dideteksi ternyata sudah ke stadium 3 ke atas,” kata dr. Monty.

dr. Monty menjelaskan untuk ukuran tumor stadium 1 itu kurang dari 2 cm. sementara stadium 2 diameternya 2-5 cm, stadium 3 di atas 5 cm, dan stadium 4 sel kankernya sudah menyebar ke organ lain.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Hantui Indonesia! UNICEF dan Hasil Riset Kemenkes Ungkap 70 Persen Air Minum Tercemar Tinja

Ia menegaskan, upaya untuk mendeteksi dini kelainan di payudara tidak dapat mengandalkan periksa payudara sendiri (SADARI).

Terbukti SADARI yang sudah dikenal sejak tahun 1998, ternyata kasus yang datang ke rumah sakit sudah stadium lanjut (stadium 3).

“Maka untuk lebih akurat perlu SADARNIS atau periksa payudara secara klinis dengan bantuan alat penunjang seperti USG atau mamografi. Dengan USG, dapat menemukan kelainan dari ukuran tumor 2 mm dan sangat objektif terukur,” jelas dr. Monty.

Menurut dr. Monty, SADARNIS (periksa payudara secara klinis) sudah mulai terlihat hasilnya di beberapa rumah sakit.

Dengan SADARNIS kanker payudara bisa dideteksi lebih awal atau lebih dini ketika tumor masih berukuran kecil.

Ia menambahkan, terkait dengan modalitas kanker payudara itu terbagi atas beberapa tingkat.

Baca Juga: Peringati Hari Kanker Payudara Sedunia, Mari Cegah dan Segera Deteksi dengan 6 Langkah SADARI

Tingkatan pertama adalah operasi, tingkatan kedua operasi disertai kemoterapi, tingkatan ketiga operasi, kemoterapi dan radioterapi, terakhir tingkatan keempat yakni operasi, kemoterapi, radioterapi, dan terapi lainnya.

Pemilihan tingkat terapi tersebut ditentukan oleh stadium. Jika masih awal bisa operasi saja.

Namun, jika stadiumnya meningkat harus disertai dengan radioterapi, kemoterapi, dan tambahan terapi lainnya.

dr. Monty mengingatkan agar waspada terhadap kanker payudara dengan mengurangi resiko terjadi penyakit tersebut.

Ia menyebutkan untuk menjaga kesehatan payudara dilakukan dengan pengaturan makan, olahraga 150 menit perminggu, dan rutin periksa kesehatan payudara secara dini.

“Yang pertama pengaturan makan, olahraga 150 menit perminggu, ketiga periksa awal karena pada dasarnya payudara tidak boleh ada benjolan. Jadi payudara harusnya tidak ditoleransi sama sekali ada benjolan apapun,” tambah dr. Monty.

Demikian cara deteksi kanker payudara SADARNIS (periksa payudara secara klinis) dan tak cukup dengan SADARI (periksa payudara sendiri) lengkap dengan tips jaga kesehatan payudara.*** (Kurota Aini)

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler