SEPUTAR LAMPUNG - Masih ingatkah Anda betapa 'hebohnya' kabar hubungan cinta antara Meghan Markle dan Pangeran Harry yang mencuat ke publik sejak akhir tahun 2017?
Rencana pernikahan mereka juga sempat menimbulkan kontrovesi karena status Meghan sebagai warga negara Amerika Serikat (AS), seorang janda, dan profesinya sebagai aktris.
Polemik hubungan antara Meghan dan Ayah kandungnya, Thomas Markle juga turut 'digoreng' habis-habisan waktu itu.
Tak hanya itu, setiap gerak-gerik Meghan juga terus disorot media, dia bahkan dikabarkan 'memicu' perseteruan antara Pangeran Harry dan keluarga Kerajaan Inggris.
Namun, baru-baru ini Meghan Markle mengatakan kehidupan kerajaan sangat merugikan kesehatan mentalnya.
Selama sesi wawancara dengan Oprah Winfrey, Duchess of Sussex mengungkapkan bahwa dia memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Baca Juga: Mengenal 'Memek', Makanan Khas Simuele Aceh, Begini Cara Pembuatannya
"Saya malu mengatakannya pada saat itu dan malu harus mengakuinya kepada Harry. Tetapi saya tahu bahwa jika saya tidak mengatakannya - maka saya akan melakukannya," katanya seperti diansir dari People.
"Saya hanya tidak ingin hidup lagi. Itu pikiran yang jelas dan nyata dan menakutkan dan konstan," tambahnya.
Meghan berkata dia "pikir itu akan menyelesaikan segalanya untuk semua orang."
Baca Juga: Dikecam Fans K-POP, Young Lex Dituduh Menjiplak Video Musik Lay EXO, Berikut Kemiripan Videonya
Dia teringat tamasya pada Januari 2019 untuk melihat pertunjukan di Royal Albert Hall setelah dia terbuka kepada Pangeran Harry tentang pemikirannya.
"Saya ingat dia berkata, 'Saya rasa kamu tidak boleh pergi,' dan saya berkata, 'Saya tidak bisa dibiarkan sendiri'," katanya.
Meghan mengatakan dia bisa melihat di foto-foto dari malam bahwa Harry memegang erat tangannya meskipun mereka tersenyum.
"Kami berdua hanya berusaha bertahan," katanya.
Duchess of Sussex juga mengatakan bahwa setiap kali lampu teater padam, dia "menangis".
"Dan yang menurut saya sangat penting untuk diingat orang adalah Anda tidak tahu apa yang terjadi pada seseorang di balik pintu tertutup. Tidak tahu," katanya.
"Bahkan orang yang tersenyum dan bersinar dengan cahaya paling terang. Anda harus memiliki rasa iba terhadap apa yang sebenarnya berpotensi terjadi," terang Meghan.
Dilansir dari Zona Jakarta dalam artikel 'Hidup di Kerajaan Nyaris Bikin Gila, Meghan Markle Sempat Ingin Bunuh Diri: Saya Hanya Tidak Ingin Hidup Lagi', Meghan mengatakan dia "malu" karena dia ingin menjadi kuat dan tidak menekan Pangeran Harry.
"Itu membutuhkan keberanian yang besar untuk mengakui bahwa Anda membutuhkan bantuan," katanya.
Baca Juga: Mundur dari Penelitian Vaksin Nusantara, Wakil Dekan FKKMK UGM Ungkap Alasannya
Di tengah prahara keluarga Kerajaan Inggris dengan pasangan Meghan Markle dan Pangeran Harry, dua sejoli tersebut baru saja mengumumkan kabar bahagia.
Dilansir dari Indian Express via Antara News, Meghan Markle dan Pangeran Harry baru saja memberikan pengumuman perihal anak kedua mereka yang berjenis kelamin perempuan.
Keduanya mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan Oprah Winfrey yang ditayangkan pada Minggu (7/3) malam waktu setempat di saluran CBS.
Baca Juga: Kalahkan Harga Daging, Harga Cabai Rawit Merah Terus Meroket Hingga 6 Kali Lipat dari Biasanya
"Memiliki anak laki-laki dan kemudian perempuan, apa lagi yang Anda inginkan? Sekarang kami punya keluarga. Sekarang kami berempat dan kami punya dua anjing," katanya.
Anak pertama Meghan dan Harry bernama Archie Harrison Mountbatten-Windsor akan berulang tahun yang ke-2 pada Mei mendatang.***(Nika Wahyu/Zona Jakarta)