SEPUTAR LAMPUNG - Kondisi negeri seribu pagoda makin memanas usai satu bulan lebih Kudeta yang dilakukan oleh Pihak Militer Myanmar berjalan.
Seperti diketahui, Pihak Militer Myanmar menahan Presiden yang terpilih secara Demokrasi Aung San Suu Kyi pada awal bulan Februari 2021 karena dianggap telah melakukan kecurangan pada Pemilihan Umum Myanmar November 2020.
Usai kabar penahanan itu mencuat, warga Myanmar terus melakukan demonstrasi untuk menentang Kudeta tersebut.
Tercatat sudah puluhan demonstran meninggal dunia, dimana ratusan lainnya ditahan oleh Aparat Keamanan.
Junta militer Myanmar hingga saat ini tidak bergeming meski sudah banyak seruan dari para petinggi Perhimpunan Negara Asia Tenggara, ASEAN, dan negara-negara lain untuk menahan diri agar tidak lagi 'memakan korban jiwa'.
Asal kalian tahu bila junta militer Myanmar sangat tergantung suplai persenjataan dari pemerintah China.
Contoh paling kentara ialah keberhasilan AL Myanmar memproduksi fregat Kyan Sittha Class.
Fregat itu sendiri merupakan hasil kerjasama China-Myanmar yang pembuatannya bisa dibilang 80 persen Beijing punya.