Jadi Saksi Sejarah dalam Tragedi G30S PKI, ini Profil dan Asal Usul Sumur Tua yang Diberi Nama Lubang Buaya

- 25 September 2021, 09:35 WIB
Sumur lubang buaya di Jakarta Timur
Sumur lubang buaya di Jakarta Timur /pikiran rakyat/ Amir Faisol/

SEPUTARLAMPUNG.COM - Menjelang akhir September, ingatan masyarakat Indonesia banyak yang terfokus pada salah satu tragedi besar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Yakni Gerakan 30 September atau dikenal juga dengan G30S PKI. Peristiwa ini sudah terjadi 56 tahun yang lalu, namun tragedi tersebut nampaknya sangat membekas dalam ingatan bangsa Indonesia terutama mereka yang menjadi saksi hidup dalam tragedi tersebut.

Ada sejumlah nama, tempat dan peristiwa yang kita kenang saat mendengar G30S PKI. Peristiwa berdarah yang menyebabkan gugurnya sejumlah jenderal.

Suasana yang sangat mencekam dan satu lagi, sebuah sumur tua yang turut menjadi saksi sejarah yang bernama Lubang Buaya.

Baca Juga: 56 Tahun Mengenang G30S PKI, Ini Fakta di Balik Peristiwa Kelam Sejarah Indonesia Diperingati 30 September

Nama lubang buaya seakan begitu lekat dengan peristiwa G30S/PKI. Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, apakah sebenarnya lubang buaya itu?

Sebagaimana diketahui, Lubang buaya merupakan nama sumur tua yang jadi saksi bisu tempat pembuangan 7 Pahlawan Revolusi, terdiri dari enam jenderal serta satu perwira TNI AD yang sebelumnya disiksa lalu dibunuh, dalam Gerakan 30 September 1965.

Ketujuh Pahlawan Revolusi yang gugur tersebut, yaitu Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Faktanya, nama sumur lubang buaya sudah ada jauh sebelum tragedi tersebut terjadi. Lalu, kenapa disebut lubang buaya?

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x