SEPUTARLAMPUNG.COM – Berani bongkar soal kasus Brigadir J yang sebenarnya, pakar politik ini sebut bahwa nyawa Bharada E hingga keluarganya terancam.
Seperti diketahui, Bharada Eliezer atau Bharada E telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian terkait kasus tewasnya Brigadir J.
Namun kemudian, kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan jika kliennya akan menjadi menjadi Justice Collaborator (JC).
“Kami bersepakat ya sudah kita ajukan diri yang bersangkutan sebagai justice collaborator dan kita meminta perlindungan hukum ke LPSK,” kata Deolipa, dikutip Seputarlampung.com dari PMJ News, 10 Agustus 2022.
"Kronologi kejadian itu yang disampaikan ke publik itu kronologi kejadian yang direkayasa. Artinya, secara kasar atau secara jelaspun itu dibikinkan skenario untuk diperbuat seolah-olah ada kejadian bela paksa,” ungkap Deolipa kepada wartawan.
Terkait pengakuan terbaru tersebut, pengamat politik dan pegiat media sosial Jhon Sitorus berpendapat bahwa Bharada E terancam nyawanya karena berani bongkar soal kasus Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat).
John mengusulkan sebaiknya Bharada E diamankan TNI. Selain itu, perlu juga memerhatikan keamanan keluarga Bharada Eliezer.
“Sekarang Bharada E berperan vital sebagai saksi kunci. Maka, Bharada E dan keluarganya harus dijamin keamanannya. Lebih baik Bharada E diamankan oleh TNI saja, tak boleh di tahanan Polri,” kata Jhon Sitorus melalui akun Twitternya @Miduk17, Senin 8 Agustus 2022.
“Juga rumah Keluarganya, perlu perhatian khusus dan jaminan keamanan oleh TNI,” sambungnya.
“Juga rumah keluarganya, perlu perhatian khusus dan jaminan keamanan oleh TNI,” katanya.
John Sitorus berkeyakinan bahwa Bharada E terancam dihabisi nyawanya untuk menghilangkan kesaksian yang sebenarnya atas tragedy kematian Brigadir J.
“Peluang Bharada E untuk dihabisi nyawanya agar menghilangkan kesaksian lainnya sangat besar. Apalagi dia berpangkat terendah dalam struktur kepolisian, mudah bagi siapa pun oknum anggota untuk menghilangkan nyawa Bharada E,” tuturnya.
Tulisan pengamat politik itupun mendapat banyak tanggapan serupa dari netizen.
“Iya betul takutnya dia dibunuh perlahan-lahan lewat makanan atau minuman otaknya dirusaki biar daya ingatnya rusak, secara dia justice collaborator pemegang kunci neraka buat sang jenderal,” kata seorang netizen.
"Betul… Bharada E jadi tumbal, jangan sampai hilang,” balas John Sitorus.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Irjen Ferdy Sambo Resmi Jadi Tersangka
Kuasa hukum Bharada E, Deolipa juga mengungkapkan bahwa kliennya telah mengungkapakan nama-nama pelaku yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dalam pembunuhan Brigadir J, Bharada E bukan pelaku tunggal.***