Mudik Lebaran 2022 Catatkan Rekor-Rekor Baru, Puan Minta Pelayanan terhadap Arus Balik Tetap Optimal

- 9 Mei 2022, 21:07 WIB
Terlihat aktivitas terminal minak koncar Lumajang masih banyak pemudik usai puncak arus balik lebaran 2022
Terlihat aktivitas terminal minak koncar Lumajang masih banyak pemudik usai puncak arus balik lebaran 2022 /Rifqi Danwanus/KABAR LUMAJANG

SEPUTARLAMPUNG.COM - Antusiasme masyarakat untuk melakukan mudik lebaran tahun 2022 ini sangat tinggi. Apalagi situasi pandemi membuat masyarakat tidak bisa mudik dalam dua tahun terakhir.

Kebijakan pemerintah untuk melonggarkan aturan mudik tahun ini mencatatkan rekor -rekor baru. Namun apakah mudik 2022 bisa dibilang sukses dan lancar?

Mayoritas pemudik menggunakan moda transportasi darat dan melalui jalan tol. Sejumlah skema diberlakukan dan hasilnya musim mudik 2022 jadi lebih terkendali.

Baca Juga: Mau Dapat Berbagai Macam Bantuan Pemerintah? Segera Daftar DTKS DKI Jakarta Tahap 2 di dtks.jakarta.go.id

”Upaya manajemen prioritas dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan di jalan Tol Trans Jawa berupa ganjil genap, arus searah (one way) dan arus berlawanan arah (contra flow) sudah maksimal,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno.

Pengelola jalan tol, Jasa Marga mencatat 1,7 juta kendaraan keluar Jabodetabek sampai H-1 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Angka ini lebih tinggi 9.5% dari tahun 2019 dan memecahkan rekor lalu lintas tertinggi sepanjang sejarah mudik. Badan Litbang Perhubungan (Maret 2022), merilis pilihan jalur yang dilalui pemudik adalah, Tol Trans Jawa 24,1 persen.

Sementara memilih jalur lintas Tengah Jawa 9,7 persen, Tol Cipularang 9,2 persen, jalur lintas pantai utara (pantura) Jawa 82, persen dan Trans Sumatera (non tol) 4,7 persen.

Meski lalu lintas padat, namun angka kecelakaan tahun ini justru turun. Berdasarkan data PT Jasa Raharja, jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2022 menurun dibandingkan tahun 2019. Pada periode 25 April 2022 sampai 5 Mei 2022 tercatat ada 4.107 kecelakaan lalu lintas dan 568 korban di antaranya wafat.

Periode yang sama di tahun 2019 terdata 4.083 kecelakaan lalu lintas dan 824 orang wafat. Dengan kata lain, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas menurun 28 persen. Kasus warga yang wafat turun 49 persen.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah