Mengapa KRI Nanggala 402 Sulit Diselamatkan? Ahli Topografri Sebut Cekungan Laut Utara Bali Sebabkan Tsunami

- 28 April 2021, 19:00 WIB
Peta topografi dan batimetri Laut Bali, Lokasi terakhir KRI Nanggala 402.
Peta topografi dan batimetri Laut Bali, Lokasi terakhir KRI Nanggala 402. /Instagram/@marufinsudibyo

"Perairan sebelah utara Pulau Bali pada dasarnya adalah cekungan besar dengan dasar miring ke timur," ungkap Ma'rufin dalam postingannya.

Diperkirakan kedalaman bisa mencapai 200 meter di ujung barat, sedangkan semakin ke timur bisa mencapai kedalaman 1400 meter.

Baca Juga: Sering Disebut Negara Sahabat oleh Para Petinggi Negara, Mengapa China Tak Bantu Pencarian KRI Nanggala 402?

"Di ujung timur bisa sedalam 1.400 m, sementara di ujung barat jauh lebih dangkal (kurang dari 200 m)," tambahnya.

Pada dasar cekungan ini terdapat sesar sungkup Flores yang masih aktif, yang diketahui sebagai penyebab gempa dan tsunami dahsyat pada 1992 di Flores.

"Di dasar cekungan ini membujur sesar sungkup Flores yang melegenda," jelas Ma'rufin.

Baca Juga: Tahukah Anda? 7 Negara Ini Dijuluki Sebagai Negara Teraman di Dunia, Indonesia Masuk Daftar atau Tidak?

Menurutnya, ini adalah bencana yang paling mematikan di Indonesia modern sebelum 2004 TU (Tarikh Umum).

Lebih lanjut, pada sisi utara cekungan ini membentang sesar besar RMKS (Rembang-Madura-Kangean-Sakala), yang disebut sebagai sebagai ladang-ladang minyak dan gas di Indonesia yang cukup produktif.

Berdasarkan laporan lokasi terakhir, tenggelamnya KRI Nanggala 402 terletak di titik 45 km sebelah utara Pantai Celukan Bawang, Bali.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah