SEPUTAR LAMPUNG - Kabar tenggelamnya KRI Nanggala 402 yang membawa serta 53 anak buah kapal (ABK), masih meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya, Kapal Selam yang sudah beroperasi menjaga kedaulatan Indonesia sejak tahun 1981 itu ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter.
Hal itu membuat kemungkinan ke-53 awak kapal selam itu selamat menjadi pupus.
Saat KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontan pada Rabu, 21 April 2021, berbagai negara sahabat seperti Amerika Serikat (AS), Singapura, Malaysia, dan sebagainya sigap memberikan bantuan.
Namun, negara yang sering disebut sebagai negara sahabat Indonesia, Republik Rakyat China (RRC) justru tak menampakkan batang hidungnya.
Seperti diketahui, AS mengirim pesawat pemburu kapal selam nomor satu dunia, P-8 Poseidon demi ditemukannya KRI Nanggala-402.
India, Australia, Singapura dan Malaysia lebih totalitas lagi, mereka mengirimkan kapal selam khusus SAR secepat mungkin sesaat usai tahu KRI Nanggala-402 hilang kontak.