Skenario Pelaksanaan Haji 2021, Kemenag Siapkan Tiga Alternatif

- 28 November 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi haji dan umroh.
Ilustrasi haji dan umroh. /Dinar_Aulia/Pixabay

SEPUTAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara membuat pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara waktu kegiatan haji dan umroh.

Umroh untuk jemaah internasional akhirnya mulai dibuka kembali pada 1 November 2020 lalu. Dan Indonesia termasuk negara yang beruntung yang diperbolehkan untuk mengirimkan jemaahnya ke tanah suci.

Visa umroh sempat dihentikan di tengah-tengah pengiriman jemaah karena ditemukan sejumlah orang yang positif Covid-19 usai mengalami swab test setibanya di Arab Saudi.

Setelah ditangani dengan baik dan tidak ada lagi jemaah Indonesia yang positif Covid-19, pemerintah Arab Saudi kembali menerbitkan visa umroh untuk jemaah Indonesia.

Baca Juga: Pilkada Serentak 9 Desember 2020, Pemerintah Tetapkan sebagai Hari Libur Nasional

Kegiatan umroh di masa pandemi yang terbilang cukup lancar meski menemui sejumlah masalah dan kendala, membuat pemerintah mulai mewacanakan skenario haji pada tahun 2021.

Terkait dengan hal ini, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menerangkan Kementerian Agama sudah mempersiapkan tiga alternatif pelaksanaan ibadah haji pada 1442 H/2021 M mendatang.

Persiapan ini dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum tahu kapan akan berakhir.

Ada 3 alternatif yang disiapkan oleh Kemenang untuk skenario haji tahun 2021 mendatang, sembari menunggu keputusan dari pihak Arab Saudi.

"Kita siapkan tiga alternatif untuk kuota haji tahun 2021," katanya sebagaimana dikutip dari ANTARA pada Sabtu, 28 November 2020.

Baca Juga: Tak Tepati Janji pada Palestina, Hidayat Nur Wahid Minta Jokowi Batalkan Calling Visa untuk Israel

Ketiga alternati itu adalah sebagai berikut:

Pertama, menyiapkan kuota penuh apabila situasi Covid-19 telah membaik.

Kedua, membatasi kuota jamaah hingga 30 sampai 50 persen.

Dan terakhir, pemberangkatan jamaahh haji ditunda lagi jika pemerintah Arab Saudi menutup akses ibadah haji.

Fachrul juga menekankan bahwa keberangkatan ibadah haji tahun 2021 masih belum bisa dipastikan di tengah Covid-19 karena masih belum ada jawaban dari pihak Arab Saudi.

"Mereka (Arab Saudi) menjawab terlalu dini Anda menanyakan hal itu," ujarnya.

Menag menambahkan, saat penambahan kuota pada akhir Oktober lalu, itu karena adanya pembatalan dari beberapa negara, sehingga Indonesia mendapatkan tambahan 10.000 kuota.

Ia juga berharap agar Covid-19 bisa segera berakhir dan jamaah haji bisa kembali melaksanakan ibadahnya.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah