SEPUTARLAMPUNG.COM - 10 provinsi ini akan ikut pelatihan offline dan bauran untuk Kartu Prakerja 2023, berapa total bantuan yang diterima? Simak ulasannya berikut.
Tahun 2023 ini pemerintah akan melakukan pelatihan dengan 3 metode yakni online, offline dan bauran.
Hal ini berdasarkan skema baru yang diterapkan oleh pemerintah untuk Kartu Prakerja tahun 2023.
Adapun skema baru yang diterapkan untuk Kartu Prakerja 2023 ini adalah menggunakan skema normal.
Penerapan metode dengan pelatihan offline dan bauran ini, nantinya pada tahap 1 akan mulai diterapkan untuk 10 provinsi terlebih dahulu di Indonesia.
Adapun 10 provinsi yang dimaksud yakni:
• DKI Jakarta
• NTT
• Jawa Barat
• Bali
• Jawa Tengah
• Jawa Timur
• Papua
• Sulawesi Selatan
• Kalimantan Barat
• Sumatera Utara
Dengan menggunakan metode ini, nantinya peserta akan mendapatkan pelatihan dengan maksimal.
Hal itu tentu saja akan menambahkan peningkatan kompetensi angkatan kerja ataupun peserta yang lolos Kartu Prakerja 2023.
Sementara untuk pelatihan online, nantinya akan diterapkan untuk seluruh daerah di Indonesia.
Pelatihan online tidak hanya menonton video, namun akan berbentuk webinar secara langsung.
Skema normal yang diterapkan pada Kartu Prakerja 2023 ini akan dapat diikuti oleh penerima bansos.
Adapun untuk penerima bansos seperti PKH, BSU, BPUM dan lainnya bisa ikut mendaftar Kartu Prakerja 2023.
“Karena tidak lagi bersifat semi bansos, maka penerima bantuan seperti Bantuan Subsidi Upah, BPUM, dan PKH boleh menjadi peserta Kartu Prakerja karena itu untuk retraining dan reskilling bukan bansos lagi,” ucap Menko Airlangga Hartarto yang dikutip dari unggahan Instagram prakerja.go.id.
Berikut adalah besaran bantuan yang akan diterima pada Kartu Prakerja 2023:
- Biaya pelatihan: Rp3,5 juta
- Biaya pengganti transport dan internet: Rp600 ribu
- Insentif pengisian survey: Rp100 ribu.
Total bantuan yang diterima adalah sebesar Rp4,2 juta.
Selanjutnya, untuk durasi waktu pelatihan Kartu Prakerja 2023 akan menjadi lebih panjang dari sebelumnya yakni 6 jam menjadi 15 jam.
Hal ini untuk memastikan ilmu yang didapat penerima manfaat dari Kartu Prakerja 2023 betul-betul menyeluruh dan semakin berkualitas, di mana pelatihan yang akan diterima yakni dengan durasi 15 jam.
Ada kuota sebanyak 1 juta orang yang disediakan untuk dapat mengikuti program Kartu Prakerja 2023.
Menko Airlangga Hartarto juga menjelaskan jika anggaran yang dialokasikan pada tahap awal ini jumlahnya sebesar Rp2,67 triliun dan anggaran tersebut mencakup target sebanyak 595 ribu peserta.
Sedangkan sisanya dengan jumlah sebanyak 405 ribu peserta, nantinya pemerintah akan ajukan tambahan anggaran sebesar Rp1,7 triliun.
Demikian informasi 10 provinsi prioritas dalam pelaksanaan pelatihan offline dan bauran pada Kartu Prakerja 2023.***