Padahal Minum Obat Sirup yang Aman, Seorang Anak Meninggal karena Gagal Ginjal Akut, Ternyata Ini Penyebabnya

2 November 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi anak sakit demam dan tidak buang air kecil. /FREEPIK

SEPUTARLAMPUNG.COM - Kasus kematian anak karena gagal ginjal akut masih terjadi di Indonesia. Baru-baru ini, seorang anak berusia 11 tahun meninggal setelah dinyatakan positif gagal ginjal akut.

Anak tersebut berasal dari Kota Tasikmalaya. Ia dinyatakan gagal ginjal akut setelah mengalami beberapa gejala.

Diketahui bahwa anak tersebut meminum obat sirup yang dikategorikan aman, namun masih terserang gagal ginjal akut.

Baca Juga: Cek Dashboard Kartu Prakerja, Apakah Gelombang 48 Dibuka November 2022? Ini Total Dana Diterima Pendaftar

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, akhirnya menjelaskan kronologi dan penyebab anak 11 tahun itu meninggal.

"Kemarin, Sabtu, 29 Oktober 2022, di Kota Tasikmalaya memang ada kasus anak meninggal setelah dikatakan positif gagal ginjal akut. Yang bersangkutan warga Cipedes," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Senin 31 Oktober 2022 dikutip Seputarlampung.com dari Pikiran Rakyat.

Berikut kronologi anak tersebut meninggal dunia setelah dinyatakan positif gagal ginjal akut.

Baca Juga: WAJIB Bawa Syarat Ini untuk Mencairkan BSU Tahap 7 di Kantor Pos, Ini Cara Mencairkannya

Pasien  dibawa ke Puskesmas Cipedes pada 26 Oktober 2022. Sesampainya di sana, pasien langsung diperiksa.

"Setelah mendapatkan pemeriksaan, anak tersebut dibawa pulang. Namun, pada tanggal 28 (Oktober), petugas dari Puskesmas Cipedes datang ke rumah pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan langsung dirujuk ke RSUD dr Soekardjo karena ada indikasi gangguan ginjal akut dan langsung dilakukan pemeriksaan laboratorium," ujar Uus.

Pasien sempat dirawat semalam. Rencananya, akan langsung dirujuk ke RSHS Bandung tapi keluarga pasien tidak bersedia.

Baca Juga: BPOM Ungkap Obat Sirup Flurin DMP Mengandung EG Hampir 100 Kali Lipat dari Batas Aman, Ini Penjelasannya

"Kita juga terus bergerak melakukan pengecekan keberadaannya dan riwayatnya serta mengecek obat apa saja yang sudah diberikan langsung ke rumah duka. Namun dari hasil pengecekan dari aspek obat yang diberikan, alhamdulillah, tidak ada yang dari luar ketentuan. Obat yang diberikan sudah termasuk ke dalam 133 daftar obat yang boleh diberikan oleh Kementerian Kesehatan," kata Uus.

"Walaupun memang terbukti sebelumnya si pasien sempat diberi obat tapi sudah dipastikan obat yang diberikan aman," katanya.

Gejala awal anak tersebut mengalami panas demam. Setelah dua hari, anak tersebut tidak buang air kecil.

"Karena tidak pipis itu, langsung dibawa ke RSUD,” ujarnya.

Baca Juga: Apa saja Gejala Demam Berdarah (DBD) pada Anak? Segera ke Dokter jika Sudah Ada Tanda Ini

Hal ini menjadi gambaran bahwa gejala ginjal akut itu tidak hanya dari obat, tapi bisa juga ada penyebab lain.

Diketahui, anak tersebut memiliki riwayat stunting dan bayi dengan berat badan lahir rendah prematur.

Wakil Direktur Pelayanan Umum RSUD dr Soekardjo dr Titie Purwaningsari mengatakan, pasien yang meninggal akibat gagal ginjal akut ini juga mengalami komplikasi.

Baca Juga: Muncul Gejala Demam Berdarah seperti Pusing dan Nyeri Sendi? Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan di Rumah

"Ya, betul ada kasus itu kemarin. Tapi kasus tersebut bukan hanya gagal ginjal akut, pasien juga ada riwayat bayi dengan berat badan lahir rendah prematur juga stunting. Jadi penyakitnya komplikasi," kata Titie.

"Pasien ini masuk kasus gangguan ginjal akut secara mendadak karena ada penyakit penyerta lain," ujarnya lagi.

Saat ini, BPOM bersama kepolisian kini tengah menyelidiki beberapa perusahaan yang diduga memproduksi obat yang tercemar zat berbahaya pemicu gagal ginjal akut.***

*) Disclaimer: artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Gagal Ginjal Akut Tewaskan Balita di Tasikmalaya, padahal Minum Obat yang Aman"

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler