Kemudian di akhir ayat tentang puasa, Al-Baqarah ayat 187, Allah menutupnya dengan takwa juga.
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّـهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
“Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tanda-tandanya untuk manusia agar dengan puasa tersebut mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 187)
Bagaimana kita bisa ambil pelajaran? Salah satu pelajaran puasa adalah bahwa tugas utama manusia untuk bertakwa. Yaitu dengan berpuasa kita bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, puasa yang sangat rendah, anak kelas 2, 3, 4 SD pun bisa. Tetapi berpuasa yang sebenar-benar puasa adalah puasa yang meninggalkan perkataan sia-sia, perbuatan sia-sia, perkataan keji/kotor, perbuatan dusta.
Baca Juga: Ikan Apa yang Kaya Omega 3 dan Dapat Membantu Meningkatkan Kecerdasan? Berikut Rekomendasinya
Al-Hasan Al-Bashri, ulama Islam abad ke-2 hijriyah, yang merupakan murid dari Anas bin Malik sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau mengatakan ketika mendefinisikan orang-orang yang bertakwa. Orang-orang yang bertakwa adalah:
أدَّوْا ما افترض عليهم
“Orang-orang yang mengerjakan apa yang diwajibkan atas mereka.”
وتركوا ما حرم الله عليهم
“Dan orang-orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”