Khutbah Jumat Hari Ini 24 Juni 2022 Terbaru, Tema: Pemilik Harta dengan Ciri Ini, Masuk Golongan Fir’aun

- 24 Juni 2022, 07:13 WIB
Ilustrasi harta, Khutbah Jumat Terbaru Bulan Dzulqa’dah 2022.
Ilustrasi harta, Khutbah Jumat Terbaru Bulan Dzulqa’dah 2022. /nattanan23/pixabay

Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu (QS. Al-Baqarah 2 : 29)

Manusia diperintah untuk bertebaran di muka bumi mencari karunia Allah. Menjemput rizki yang telah Allah siapkan. Kemudian dari sebagian rizki itu diperintahkan juga untuk di infakkan, dikeluarkan zakatnya sehingga menyucikan bagi sisa harta lainnya. Kepada ibu bapak, kerabat, anak yatim, orang miskin harta dikeluarkan.

Dengan infak dan zakat maka kedudukan harta bagi seorang muslim tidak sama dengan faham materialis. Yakni menjadikan harta sebagai tujuan hidup dan Tuhannya. Namun tetap menghargai nilai harta benda dan peranannya dalam kehidupan manusia. Tidak salah mengumpukan harta, emas, perak, berapapun banyaknya, selama ia diperoleh dengan jalan yang halal dan dimanfaatkan pada yang halal pula.

Dalam hal warisan, kitapun telah diseru agar merasa cemas apabila meninggalkan keuturunan dalam keadaan lemah, yakni khawatir akan kesejahteraannya. Sebagaimana Sa’ad bin abu Waqqash dalam sakitnya Rasulullah larang untuk mewasiatkan seluruh, lalu sebagian hartanya untuk kepentingan umum. Padahal hartanya banyak. Hingga sepertiga saja Rasulullah ijinkan. Yang demikian itu adalah untuk menjaga agar anak yang ditinggalkannya menjadi seorang yatim tidak terlantar, melarat, dan menengadahkan tangannya meminta-minta.

Berbagai kesempatan ibadah dapat terbuka bagi seseorang. Harta yang telah ia tabung digunakan agar dapat memberi takjil pada orang-orang yang berbuka di masjid. Sebab Ramadhan menjadi waktu umat islam berlomba dalam kebaikan. Dibelanjakan sebagiannya untuk pakaian yang indah-indah dan baru, sehingga dapat melaksanakan shalat dengannnya. Dibuat masakan yang lezat-lezat, sehingga ia dapat menjamu kepada siapa saja yang berkunjung ke rumah.

Bertahun-tahun orang tua menabung, agar mendapat kesempatan mendaftar dan berangkat haji ke tanah suci. Atau tabungan itu ia berikan untuk memenuhi keperluan pendidikan tinggi putra-putrinya dalam menuntut ilmu. Dicarinya karunia Allah itu ke mana saja, dengan harapan dapat lebih mendekatkan kepada ketakwaan.

Baca Juga: Ini Khutbah Jumat Edisi 24 Juni 2022, Singkat dan Ringkas: Sebelum Hari Kiamat Tiba, Siapkan 4 Hal Berikut

Namun adapula pemilik yang tenggelam oleh hartanya. Yakni saat harta telah ia jadikan sebagai Tuhannya. Terebih lagi menjadikan dirinya sebagai Tuhan karena luasnya harta dan kuasa yang ia miliki. Demikianlah fir’aun, dimana kemewahannya sekaligus juga adalah kelemahannya.

وَقَالَ مُوْسٰى رَبَّنَآ اِنَّكَ اٰتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَاَهٗ زِيْنَةً وَّاَمْوَالًا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَ ۚرَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

“ Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” QS. Yunus 10: 88.

Halaman:

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x