Panduan Memilih Nama Anak: Kenali Nama-nama yang Dilarang dalam Islam, Orang Tua Perlu Tahu!

21 April 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi bayi. //Pixabay.com

SEPUTAR LAMPUNG - Nama yang baik adalah hak setiap anak. Nama juga merupakan bagian dari doa.

Karena itu, orang tua biasanya kan memilih nama yang seindah dan sebagus mungkin.

Begitu pentingnya arti nama, Islam memberikan pandun agar tidak sembarangan dalam memilih nama untuk putra-putrinya. 

Selain menjadi doa, masing-masing umat manusia nanti akan dipanggil sesuai dengan namanya seperti ada dalam hadist berikut:

"Kamu akan dipanggil pada Hari Kebangkitan dengan namamu dan nama leluhurmu, jadi miliki nama baik." (Abu Dawud 41 #4930).

Baca Juga: Punya Jejak Digital Memalukan di Media Sosial? Ini 6 Cara Hapus Postingan Lama atau Alay di Facebook

Untuk Anda yang tengah mencari nama terbaik untuk si kecil, perlu tahu bahwa dalam Islam ada nama-nama yang boleh, makruh, dan bahkan diharamkan.

Untuk menghindari dan ataupun memperbaiki kesalahan dalam memberikan nama pada anak, berikut adalah ulasannya menurut Islampos dan All about Islam sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Portal Jember dalam artikel "Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam, Orang Tua Wajib Tahu".

a. Kaum muslimin telah bersepakat terhadap haramnya penggunaan nama-nama penghambaan kepada selain Allah Ta’ala baik dari matahari, patung-patung, manusia atau selainnya, misalnya: Abdur Rasul (hambanya Rasul), Abdun Nabi (hambanya Nabi), dsb.

Sedangkan selain nama Nabi Saw., misal: Abdul ‘Uzza (hambanya Al-‘Uzza (nama patung/berhala), Abdul Ka’bah (hambanya Ka’bah), Abdus Syamsu (hambanya Matahari) dan sebagainya.

Baca Juga: Kalahkan Harga Janda Bolong, Salah Satu Burung Lovebird Termahal ini Ada yang Seharga Lamborghini

b. Memberi nama dengan nama-nama Allah Tabaraka wa Ta’ala, misal: Rahim, Rahman, Kholiq dan sebagainya.

c. Memberi nama dengan nama-nama asing atau nama-nama orang nonMuslim.

d. Memberi nama dengan nama-nama patung/berhala atau sesembahan selain Allah Swt., misal: Al-Lat dan Al-‘Uzza.

e. Memberi nama dengan nama-nama asing baik yang berasal dari Turki, Faris, Barbar dan daerah lainnya.

f. Setiap nama yang memuji (tazkiyyah) terhadap diri sendiri atau berisi kedustaan.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Sesungguhnya nama yang paling dibenci oleh Allah adalah seseorang yang bernama Malakul Amlak (raja diraja),” (HR. Bukhori & Muslim).

Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ini 2 Waktu Sangat Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat

g. Memberi nama dengan nama-nama Syaithon, misal: Al-Ajda’ dan lainnya.

• Nama-nama Yang Dimakruhkan

a. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama orang fasiq, penzina dan lainnya.

b. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama perbuatan-perbuatan jelek atau perbuatan-perbuatan maksiat.

c. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama para pengikut Fir’aun, misal: Fir’aun, Qarun, dan Haman.

d. Dimakruhkan memberi nama anak dengan nama-nama hewan yang telah dikenal akan sifat-sifat jeleknya, misal: Anjing, keledai dan lainnya.

e. Dimakruhkan memberi nama anak dengan Ism, mashdar, atau sifat-sifat yang menyerupai terhadap lafzdz “agama”, dan lafadz “Islam”, misal: Nurruddin, Dliyauddin, Saiful Islam dan lainnya.

f. Dimakruhkan memberi nama ganda, misal: Muhammad Ahmad, Muhammad Sa’id, dan lainnya.

Baca Juga: Perlu Tahu, Indonesia Tempati Posisi Negara Paling Ribet di Dunia untuk Berbisnis!

g. Para ulama memakruhkan memberi nama dengan nama-nama surat dalam Al-Qur’an, misal: Thoha, Yasin dan lainnya.

Solusi atau jalan keluar dari kedua hal ini adalah mengubah nama-nama tersebut dengan nama-nama yang disukai (mustahab) atau yang diperbolehkan secara syar’i.

Dan untuk mengubah nama ini kita dapat mendatangi kementrian/departemen yang mengurusi masalah ini.

Sesungguhnya Rasulullah SAW mengubah nama-nama yang mengandung makna kesyirikan kepada Allah SWT kepada nama-nama Islami, dari nama-nama kufur kepada nama-nama imaniyah.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhaiallahu ‘anha, ia berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik,” (HR. AT-Tirmidzi).

Demikianlah Nabi Muhammad SAW mengubah nama-nama yang jelek dengan nama-nama yang baik, seperti Beliau mengubah nama Syihab menjadi Hisyam dan sebagainya.

Baca Juga: Tak Pakai Ribet! Begini Cara Mudah Cek Data Penerima Bansos Non PKH dari Kemensos Melalui HP

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk menjadi nama-nama yang baik, misal: Abdun Nabi menjadi Abdul Ghoniy, Abdur Rasul menjadi Abdul Ghofur, Abdul Husain menjadi Abdurrahman dan lainnya.

Kesimpulannya, untuk memiliki nama baik, aturan-aturan tertentu harus dipenuhi:

• Seharusnya tidak menunjukkan (dari aspek apa pun) jejak syirik atau asosiasi mitra dengan Allah, misalnya: `Abd al-Ka`bah,` Abd al-Nabi, atau `Abdul-Husayn (hamba Ka'bah atau hamba Nabi, atau hamba Al Husain), karena kita semua adalah hamba Allah saja.

• Tidak membenci atau memalukan bagi anak dan orang-orang di sekitarnya, seperti yang menunjukkan ejekan , kejahatan, penindasan, atau harga diri. Dalam hal ini, Nabi (damai dan berkah besertanya) mengubah nama buruk dari beberapa sahabat menjadi yang baik.

Misalnya, ia mengubah nama seorang wanita dari "Qalilah" (Beberapa) menjadi "Kathirah" (Banyak), dan nama yang lain dari "Aasiyah "(Pendosa) menjadi" Jamilah "(Cantik), Harb ( Perang) dengan Salam (Damai), Sa`b (Sulit) dengan Sahl (Mudah ditangani) dan sebagainya.

Seorang Muslim harus menghindari nama yang menunjukkan keangkuhan dan kesombongan. Nabi Muhammad SAW berkata:

Baca Juga: Dulu Tumbuh Liar di Hutan, 13 Jenis Alocasia Eksotis ini Kini Banyak Dicari Pencinta Tanaman Hias

"Nama yang paling menjijikkan untuk Allah di akhirat adalah nama seorang pria yang menyebut dirinya" Raja Segala Raja ", karena Allah adalah Tuhan para Raja." (Muslim)

• Orang-orang Muslim juga dilarang menamai anak-anak mereka dengan Nama-Nama Allah yang Terbaik, seperti “Ar-Rahman (Yang Pemurah), Al-Khaliq (Pencipta), dll.

• Dianjurkan untuk memanggil anak-anak mengikuti para Nabi dan orang-orang benar, untuk menjaga mereka dalam ingatan, dan mengikuti jejak mereka.

Jika Anda memanggil putri Anda Khadijah, maka jangan lupa untuk mengajarkan keshalehan, pengetahuan, amal dan kebijaksanaannya dan jika Anda memilih Maryam maka ajari putri Anda untuk mengikuti langkah-langkahnya dalam kesusilaan, kesalehan dan ketekunan demi Allah.

Dianjurkan juga untuk memanggil nama anak-anak Anda yang menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan kepada Allah, dalam hal ini Nabi berkata: "Nama-nama terbaik dalam Penglihatan Allah adalah Abdullah dan Abdur-Rahman." (Muslim)

Mengingat aturan-aturan ini dalam pikiran kita, umat Islam dapat memilih nama yang baik bagi anak-anak kita.

Semua do'a ' untuk Anda dan anak-anak bahwa Allah akan menerimanya dengan shaleh dan shalehah seperti Dia menerima Maryam.

"Jadi Tuhannya menerimanya dengan penerimaan yang baik dan menjadikannya tumbuh dengan baik," (Al-Maryam 3:37).***(Elvara Rocha Bella/Portal Jember)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler