WASPADA! Tak Hanya Menyerang Anak dan Bayi Baru Lahir, Lansia Ternyata Lebih Rentan Alami Hidrosefalus

- 29 Agustus 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi. Hidrosefalus bukan hanya mengancam bayi baru lahir, tetapi lansia.
Ilustrasi. Hidrosefalus bukan hanya mengancam bayi baru lahir, tetapi lansia. /Pixabay/fsrao/

Disebutkan dr. Hadian, lansia di atas 60 tahun juga punya potensi mengalami hidrosefalus yang lebih tinggi dibanding usia produktif.

Berdasarkan penelitian Kuo-Wei Wang, semakin tua usia, maka kemungkinan bagi penderita meningitis untuk terkena komplikasi hidrosefalus akan semakin besar.

"Bahkan dari penelitian tersebut didapatkan bahwa usia rata-rata untuk penderita meningitis yang mengalami komplikasi hidrosefalus adalah 60,4 tahun," kata dr. Hadian.

Baca Juga: 4 Bantuan Sosial (Bansos) Segera Cair September 2021: Ada BSU Subsidi Gaji, BPUM/BLT UMKM, UKT Rp 2,4 Juta

Meningitis

Peradangan selaput otak atau meningitis pada umumnya dapat diakibatkan oleh beberapa jenis mikroorganisme, yaitu virus dan bakteri. Dibandingkan virus, angka kejadian meningitis akibat bakteri pada orang dewasa jauh lebih tinggi, terutama di Indonesia.

Jenis bakteri penyebabnya yakni Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis dan Listeria monocytogenes.

Di dalam otak manusia, terdapat rongga yang disebut dengan ventrikel, yang di dalamnya terdapat struktur yang disebut plexus koroideus untuk memproduksi cairan otak. Pada penderita meningitis, kondisi cairan otak akan menjadi pekat.

Apabila kepekatan ini semakin memburuk, maka penyerapan cairan otak untuk masuk ke dalam aliran pembuluh darah balik otak akan terganggu.

Bila sudah mencapai titik tertentu, maka cairan otak yang diproduksi akan lebih banyak jumlahnya dibanding yang bisa diserap, sehingga pada akhirnya akan terus menumpuk di dalam otak dan kepala membesar terus, hingga menekan otak di sekitarnya.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah