WASPADA! Tak Hanya Menyerang Anak dan Bayi Baru Lahir, Lansia Ternyata Lebih Rentan Alami Hidrosefalus

- 29 Agustus 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi. Hidrosefalus bukan hanya mengancam bayi baru lahir, tetapi lansia.
Ilustrasi. Hidrosefalus bukan hanya mengancam bayi baru lahir, tetapi lansia. /Pixabay/fsrao/

Gejala yang tampak pada penderita meningitis adalah demam, nyeri kepala, mual hingga muntah, tampak mengantuk, mata merasa silau berlebihan terhadap sinar, dapat disertai tampak kebingungan, dan kejang.

Baca Juga: Bagaimana Alur Pencairan Bantuan PIP 2021 Pelajar SD, SMP, SMA, dan SMK? Cek Namamu Klik pip.kemdikbud.go.id

Pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan spesifik yang bisa dilakukan adalah metode Brudzinski Sign, yaitu apabila kepala penderita ditekuk, maka leher akan tampak kaku, pinggul dan paha juga akan tampak naik, serta lutut akan tertekuk.

"Pada penderita hidrosefalus akibat meningitis, penderita akan cenderung menurun kesadarannya. Gejala awal biasanya penderita terlihat sering mengantuk, cenderung tidur, serta tampak disorientasi dengan sekitarnya," ucap dr. Hadian.

Yang membedakan gejala tersebut dengan gejala penyakit lain yakni pada penderita hidrosefalus, penurunan kesadaran pada umumnya bersifat tidak mendadak, namun berlangsung bertahap selama berhari-hari, dan akan semakin memburuk seiring waktu hingga kemungkinan terburuknya kesadaran penderita menjadi sangat rendah atau koma, dan dapat disertai kejang serta keluhan gangguan penglihatan.

Periksa ke Dokter

Pada saat pertama kali merasakan gejala-gejala tersebut, dr. Hadian mengatakan agar penderita harus langsung dibawa ke dokter. Penanganan yang terlambat bisa menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian.

"Apabila dibiarkan, akibat kerusakan otak ini penderita bisa jadi kesadarannya tidak bisa pulih hingga kemungkinan terburuknya adalah kematian. Untuk yang telah diterapi saja, angka kematian dan morbiditas berat untuk penyakit ini sangat tinggi, yaitu 50-60 persen. Sedangkan untuk yang tidak diterapi sama sekali, angka kematian dan morbiditas beratnya lebih tinggi lagi, yaitu hampir mencapai 100 persen," tutur dr. Hadian.

Baca Juga: Kenapa Karyawan dengan Rekening BCA dan Bank Swasta Belum Terima BSU Rp1 Juta 2021? Begini Keterangan Kemnaker

Penanganan hidrosefalus akibat meningitis tidak cukup hanya dilakukan dengan obat-obatan, namun harus dengan operasi.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah