Berfungsi sebagai Seat Belt, Ini Paparan Epidemiolog Mengapa Masih Bisa Terpapar Covid-19 Meski Sudah Vaksin

- 19 April 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /Foto : Antara/Irwansyah Putra/

Karena itu, ketika seseorang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 bahkan sebanyak dua kali, perilaku 3M dan setiap protokol kesehatan harus tetap dijaga.

Apalagi, sistem kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia saat ini belum terbentuk. Untuk mendapatkan herd immunity, vaksinasi masyarakat harus sudah mencapai lebih dari 80 persen. Saat ini, angka vaksinasi bahkan belum mencapai 10 persen.

Baca Juga: Diduga 'Nyambi' sebagai Tukang Gigi Saat Hari Libur, 4 TKI Indonesia di Hong Kong Terancam Denda Ratusan Juta

Setelah seseorang mendapatkan vaksin, ada proses untuk membangun antibodi di dalam tubuh. Waktunya bervariasi pada setiap orang. Akan tetapi, waktu rata-rata mencapai 21 hari. Itu sebabnya, vaksin booster atau vaksin lanjutan baru diberikan dalam kurun waktu tersebut.

 

"Semua uji coba vaksin tujuannya dua, yakni untuk mengurangi angka kematian, dan untuk mengurangi angka hospitalisasi atau kasus Covid-19 yang berat. Dan, sampai saat ini juga belum ada penelitian kuat yang menyebutkan tentang berapa lama waktu proteksi vaksin Covid-19," tuturnya.

Dari sudut pandang epidemiologi, Bony juga menyayangkan banyak pelonggaran yang terjadi di kalangan masyarakat. Menurut Bony, saat ini justru masyarakat diimbau harus lebih meningkatkan kehati-hatian, mengingat semakin banyak muncul varian virus Covid-19 jenis baru. Seperti diketahui, munculnya varian-varian baru tersebut menyebabkan penururan efektivitas pada vaksin yang ada sekarang.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Kenapa Masih Terpapar Covid-19 Meski Sudah Vaksinasi? Pakar Unpad Punya Jawabannya". 

"Justru kita harus lebih hati-hati, karena kita tidak tahu seberapa banyak beban kita untuk new variant ini. Bisa jadi new variant ini sudah menyebar secara diam-diam, kita juga tidak tahu seberapa kuat penetrasinya, sedangkan vaksinasi kita masih slow. Tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan gelombang berikutnya," kata Bony.

 

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah