Sering Dilakukan, Tahukah Anda Ternyata Keseringan Tidur Setelah Shalat Subuh Bisa Diintai 4 Penyakit Ini!

- 16 April 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi asam lambung naik.
Ilustrasi asam lambung naik. /PIXABAY/Mohamed Hassan

SEPUTAR LAMPUNG - Saat bulan Ramadhan, aktivitas tidur kita akan berkurang karena terpotong waktu sahur.

Biasanya, kebanyakan orang akan bangun satu jam sebelum waktu imsak untuk menjalankan ibadah sahur.

Setelah itu, kebanyakan dari kita akan melaksanakan salat subuh dan kemudian tidur kembali.

Baca Juga: Meroket! Ini Update Terbaru Harga Emas Antam per Tanggal 16 April 2021, Per Gram Dibanderol Rp935 Ribu

Baca Juga: 4 Adegan Kim So Hyun yang Tak Terlupakan dari Episode 1 Hingga Episode 18 'River Where The Moon Rises'

Hal ini dilakukan karena rasa kantuk masih sangat kuat menyerang.

Padahal pada waktu tersebut adalah saat diturunkannya keberkahan rezeki dan umur pada seseorang. Selain itu tidur setelah sholat subuh dapat mengganggu pada kesehatan.

Bahaya tidur setelah makan sahur dan sholat subuh salah satunya ternyata berisiko menimbulkan penyakit stroke.

Baca Juga: Dukung Pasar Perbankan Syariah di Kota Serambi Mekkah, BRI Pamit Undur Diri dari Aceh, Nasabah Beralih Ke Sini

Baca Juga: Sinopsis Hercai Episode 143 Season 3 Sabtu, 17 April 2021: Air Mata Reyyan Buat Miran Kuat dan Sabar, Ada Apa?

Dilansir dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Waspada, 4 Bahaya Tidur setelah Sahur dan Sholat Subuh, Salah Satunya Dapat Picu Risiko Stroke", berikut bahaya tidur setelah sahur dan sholat subuh;

1. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan juga dapat disebabkan karena tidur setelah sahur. Tidur setelah sahur akan membuat perut menjadi panas hingga merambat pada bagian tenggorokan.

Hal ini terjadi lantaran adanya efek yang terjadi dari asam lambung yang naik sehingga seseorang merasa sakit pada daerah tenggorokan.

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Eks Menkes Terawan Dihentikan Sementara Oleh BPOM, Ada Apa?

Baca Juga: Daftar Resep Spesial Menu Buka Puasa-Sahur Olahan Ikan Lele dan Belut Selama Ramadhan 1442 H/2021

2. Berat badan naik

Sudah jadi rahasia umum bahwa dampak dari kebiasaan langsung tidur setelah makan membuat berat badan melonjak naik. 

Tidak heran, ketika Ramadhan banyak orang bukan bertambah kurus tapi justru sebaliknya.

Bahaya lagi, jika saat sahur seseorang tersebut mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak tinggi, maka akan berisiko naiknya berat badan.

Baca Juga: Lebih Baik Mana Seorang Perempuan Shalat Tarawih di Masjid atau Dirumah? Berikut Hukum dan Penjelasannya

Baca Juga: Cara Cek Bantuan PNM Mekaar Sudah Cair atau Belum, Akses Link Berikut dan Masukkan NIK Saja

3. Asam lambung

Tidur setelah makan akan membuat sistem pencernaan tidak berkerja dengan normal.

Hal ini akan mengakibatkan memicu munculnya asam lambung lantaran makanan sulit dicerna oleh tubuh.

Proses pencernaan melibatkan makanan. Jadi setiap ada makanan masuk ke tubuh kita, asam lambung pun akan meningkat.

Baca Juga: Kabar Bahagia Dibagikan Mantan Hyun Bin, Kang Sora Lahirkan Anak Pertamanya

Bila makanan tidak tergiling sempurna, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung. Gejalanya nyeri di sekitar ulu hati atau perut kiri bagian atas. 

Bisa juga menimbulkan sensasi panas di dada. Oleh sebab itu, hati-hati bagi kamu yang memiliki riwayat sakit maag. Ada baiknya hindari kebiasaan tidur setelah sahur.

Baca Juga: Kumpulan Resep Terbaru Menu Buka Puasa dan Sahur: Ayam Lada Hitam dan Tumis Udang Brokoli untuk Ramadhan 2021

4. Stroke

Bahaya tidur setelah sahur yakni dapat memicu datangnya gejala stroke. Makan setelah tidur akan berdampak terkena stroke penyumbatan.

Stroke merupakan penyakit berbahaya yang ditakuti banyak orang. Pukulan terbagi 2 yaitu stroke penyumbatan dan stroke perdarahan.

Jenis stroke yang berhubungan dengan kebiasaan tidur setelah makan adalah stroke penyumbatan. 

Baca Juga: Update Link Pendaftaran CPNS Kemenkumham 2021 Terbaru, Lengkap Syarat, Formasi, Dokumen Khusus dan Jadwal

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Bandarlampung, Metro dan Seputar Lampung, Jumat 4 Ramadhan 1442 H - 16 April 2021

Alasannya cukup jelas, bahwa saat tidur, aliran darah ke otak harus tetap terjaga sesuai kebutuhan.

Apabila lambung sedang menjalankan kegiatan yaitu menggiling makanan, maka suplai darah menjadi terbagi.***(Ajeng R H/Mantra Sukabumi)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah