Tim Rebahan Harus Tahu, Hasil Penelitian Menunjukkan Sinar Matahari Bisa Lebih Cepat 'Matikan' Virus Covid-19

- 5 April 2021, 16:30 WIB
 ILUSTRASI sinar matahari.*/ANTARA
ILUSTRASI sinar matahari.*/ANTARA /

Baca Juga: Sholat Tahajud Apakah Harus Tidur Dulu? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Berikut Ini

Namun, sebuah teori yang diterbitkan sebulan kemudian menyebutkan bahwa sinar matahari dapat mencapai efek yang sama, yang tidak bertambah dengan tepat.

Studi kedua ini menyimpulkan bahwa SARS-CoV-2 tiga kali lebih sensitif terhadap radiasi UV di bawah sinar matahari daripada virus influenza A.

Sebagian besar partikel Covid-19 menjadi tidak aktif dalam waktu 30 menit setelah terpapar sinar matahari musim panas pada siang hari, sedangkan virus dapat bertahan selama berhari-hari di bawah sinar matahari musim dingin.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Episode 135 Selasa, 6 April 2021 NET TV, Hazard Nekat Bunuh Diri, Miran: Sadar Ayah

Baca Juga: Tetap Berbakti Meski Orang Tua Telah Tiada, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan 3 Amalan Terbaik untuk Melakukannya

“Inaktivasi yang diamati secara eksperimental dalam simulasi saliva lebih dari delapan kali lebih cepat daripada yang diharapkan dari teori,” kata Luzzatto-Feigiz dan timnya.

Dilansir dari Portal Jember dalam artikel "Virus Covid-19 Nonaktif 8 Kali Lebih Cepat Hanya dengan Sinar Matahari, Menurut Studi Terbaru", jadi, para ilmuwan belum tahu apa yang sedang terjadi.

Tim menduga bahwa, karena UVC tidak mencapai Bumi, alih-alih menyerang RNA secara langsung, UVA gelombang panjang di bawah sinar matahari berinteraksi dengan molekul di lingkungan virus, seperti air liur, yang mempercepat inaktivasi, dalam proses yang disaksikan sebelumnya dalam pengolahan air limbah.

Baca Juga: Cuplikan Sinopsis Hercai Episode 134, 5 April 2021: Miran Usir Azize Hingga Tersungkur, Reyyan: Hentikan!

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah