CEK FAKTA! Benarkah Pemberian Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Alat Kelamin Pria? Simak Penjelasannya

- 9 Januari 2021, 08:42 WIB
Hoaks Vaksin Sinovac punya efek samping pembesaran alat kelamin.
Hoaks Vaksin Sinovac punya efek samping pembesaran alat kelamin. /covid.go.id/

SEPUTAR LAMPUNG - Tinggal menghitung hari, program vaksinasi vaksin Covid-19 akan dimulai.

Pada 13 Januari 2021 nanti, penyuntikan vaksin Covid-19 akan diberikan kepada sejumlah orang yang masuk dalam daftar pertama penerima.

Selanjutnya, kelompok masyarakat yang termasuk kelompok penerima prioritas yakni para tenaga kesehatan.

Prioritas penerima vaksin ini ditentukan karena masih terbatasnya stok vaksin yang kita miliki dibanding jumlah penduduk yang sangat besar.

Baca Juga: Kembali Turun Harga Emas Antam di Pegadaian Sabtu 9 Januari 2021

Sebagaimana diketahui, untuk saat ini telah tersedia 3 juta dosis Sinovac asal China. Terkait kehalalannya, MUI telah menyatakan bahwa kandungan Sinovac halal dan suci.

Sedang terkait keamanannya masih menunggu info resmi dari BPOM yang rencana akan dirilis sebelum 13 Januari 2021.

Seiring semakin dekatnya waktu pelaksanaan vaksinasi, sejumlah berita miring mulai bermunculan. Salah satunya menyebutkan bahwa terdapat efek samping dari hasil penyuntikan vaksin.

Salah satunya diunggah di sosial media Facebook yang kemudian menjadi viral dan mungkin saja telah wira wiri di beranda Anda.

Baca Juga: Rahasia Tanaman Keladi Bisa Gemuk-gemuk, Ternyata Pakai Dua Bahan Unik Berikut Ini, Mudah dan Murah!

Dalam postingan yang viral tersebut terdapat sebuah foto potongan koran yang mengatakan bahwa vaksin Sinovac memberi efek samping berupa pembesaran alat kelamin pria.

Tak sampai di situ, dalam unggahan juga disebutkan bahwa lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang hingga tiga inchi.

Setelah unggahan tersebut menjadi viral, lantas publik mulai mempertanyakan kebenarannya terkait berita itu.

Apakah benar efek samping dari Vaksin Sinovac adalah membuat alat kelamin pria menjadi lebih besar?

Baca Juga: KPU Bandarlampung Resmi Diskualifikasi Pasangan Eva-Deddy dari Pilkada 2020

Dikutip dari Jakbarnews.com yang melakukan penelusuran dari Turn Back Hoax, maka dapat dipastikan bahwa pemberitaan yang viral tersebut tidak benar atau hoax.

Klaim yang menyatakan efek samping dari vaksin Sinovac ini bisa disebutkan sebagai informasi palsu, karena pernyataan tersebut diambil dalam sebuah jurnal di Inggris yang diplesetkan.

Untuk diketahui, Pemerintah menyatakan akan melakukan proses vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat secara bertahap.

Periode pertama akan dilaksanakan proses vaksinasi kepada mereka yang dinilai membutuhkan, pada bulan Januari hingga April 2021 mendatang.

Penerima vaksin Covid-19 dalam periode tersebut, antara lain 1,3 juta orang tenaga atau petugas kesehatan di 34 provinsi.

Baca Juga: Mau Suntik Vaksin Covid-19? Ini 16 Pertanyaan yang Bakal Diajukan Petugas

Diikuti dengan 17,4 juta orang petugas publik dan 21,5 juta masyarakat lansia yang berusia 60 tahun ke atas.

Kemudian, dilanjutkan dengan periode April 2021 hingga Maret 2022 dengan dua pembagian golongan.

Pertama, masyarakat yang rentan dengan resiko penularan yang tinggi sebanyak 63,9 juta orang, kedua, masyarakat lain dengan pendekatan kluster yang sesuai ketersediaan vaksin sejumlah 77,4 juta orang.

Seiringan dengan itu, Pemerintah telah menetapkan tujuh jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020.

Baca Juga: Update! Diperiksa 10 Jam, Gisel Siap Menaati Proses Hukum

Dalam putusan yang diteken Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi sebagaimana keputusan di atas tertuang dalam Diktum Kesatu, sebagai berikut:

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Jakbarnews.com dengan judul "Viral! Berdar Kabar Efek Samping Vaksin Sinovac Adalah Memperbesar Alat Kelamin Pria, Beneran?".

  1. Vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero)
  2. AstraZeneca
  3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)
  4. Moderna
  5. Novavax Inc
  6. Pfizer Inc. and BioNTech
  7. SinovacLife Sciences Co., Ltd.***(Christhoper Natanael Raja/Jakbarnews)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Jakbarnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah