SEPUTARLAMPUNG.COM - Istilah childfree menjadi trending topic pasca salah satu influencer Indonesia yakni Gita Saputri Devi atau Gitasav menyatakan bahwa tidak memiliki anak merupakan obat awet muda alami.
Pernyataan Gitasav tersebut dia lontarkan saat menjawab pertanyaan salah seorang pengikut Instagramnya yang memuji bahwa wajah Gitasav terlihat awet muda meski sudah menginjak usia 30 tahun.
Gitasav sendiri memang sudah terbuka menyampaikan bahwa dirinya dan suami merupakan penganut idealisme Childfree atau memilih tidak memiliki keturunan meski sudah menikah.
Pilihan hidup Gitasav tersebut memang memicu kontroversi di kalangan banyak pihak, pasalnya itu dianggap tidak sesuai dengan gaya hidup kebanyakan pasangan suami istri di Indonesia yang sudah menikah dan ingin memiliki keturunan.
Lalu bagaimana risiko kesehatan bagi perempuan yang memutuskan untuk childfree meski sebenarnya dia bisa mengandung?
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan bahwa pilihan hidup menjalani childfree memiliki sejumlah dampak kesehatan hingga risiko biologis, terutama bagi perempuan.
"Jangan hanya karena kita bebas menentukan, tapi tidak mengetahui risikonya. Banyaklah membaca, karena lebih baik tahu duluan sebelum mengambil keputusan," ujar Hasto seperti dikutip dari Antara pada Kamis, 9 Februari 2023.
Hasto melanjutkan risiko kesehatan dari segi biologis bagi perempuan yang memutuskan untuk childfree pertama adalah bisa terkena tumor dan kanker rahim.
"Mereka yang mengidap tumor rahim, [risiko] lebih cenderung meningkat pada mereka yang nuliparitas [tidak punya anak, atau punya anak satu]," lanjut Hasto.
Selain itu, risiko lainnya bagi perempuan yang memilih childfree adalah terkena tumor dan kanker payudara.
Hasto mengatakan, tumor dan kanker payudara cenderung banyak menyerang wanita yang tidak menyusui.
Risiko lainnya adalah rentan terpapar kista endrometrosis, di mana sekitar 30-50 persen wanita yang mengalami endometriosis biasanya juga mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas.
Baca Juga: Sinopsis ‘Underworld’, Kisah Seorang Vampir yang Jatuh Cinta di Tengah Peperangan dengan Werewolf
"Oleh karena itu, jangan anggap kalau tidak punya anak itu bebas dari risiko. Pengetahuan kesehatan reproduksi perlu dibangun, terlebih karena perempuan siklusnya jalan terus; setiap bulan telurnya kecil, membesar, kemudian pecah dan menstruasi," tegas Hasto.***