Awas! Osteoporosis Ternyata Bisa Terjadi pada Anak-Anak, Waspada Tanda dan Gejalanya

20 Oktober 2022, 21:12 WIB
Waspada, osteoporosis yang sering terjadi pada orang tua juga bisa terjadi pada anak-anak. /Pixabay/

SEPUTARLAMPUNG.COM – Kita mungkin sudah tahu jika osteoporosis atau tulang keropos sering terjadi pada orang lanjut usia.

Namun ternyata, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan osteoporosis pada anak adalah kondisi saat kepadatan tulang yang menurun sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah mengalami patah tulang meski hanya karena trauma ringan.

Baca Juga: Rekomendasi Parfum Gaya Cewek Kue dengan Harga di Bawah Rp100 Ribu, Wanginya Tahan Lama ala Pewangi Mahal!

Osteoporosis pada anak juga disebut juvenile osteoporosis, yaitu penipisan tulang terjadi di masa kanak-kanak.

Mengutip dari laman Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ), memaparkan gejala osteorporosis pada anak antara lain seperti:

  • Patah tulang berulang atau patah tulang yang terjadi tanpa adanya riwayat trauma bermakna
  • Kelainan bentuk tulang misalnya kaki bengkok (bentuk X atau O)
  • Kelainan bentuk tulang belakang misalnya bengkok atau bungkuk
  • Nyeri tulang, terutama di punggung, pinggang, lutut, pergelangan kaki dan telapak kaki
  • Keterbatasan gerak

Baca Juga: Pentingnya Self Love dan Cara Mencintai Diri Sendiri menurut Ajaran Islam, Simak Penjelasan Quraish Shihab

Kemudian IDAI menjelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis pada anak, yakni:

- Kelainan bawaan misalnya osteogenesis imperfecta
- Gangguan pubertas: pubertas terlambat
- Penyakit lain misalnya leukimia dan lupus
- Kekurangan vitamin D3, kalsium, dan fosfor
- Mendapat obat-obat yang meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis

IDAI juga menambahkan terkait hal yang harus dilakukan jika mengalami salah satu gejala yang sudah disebutkan di atas.

Sebaiknya untuk mengecek osteoporosis pada anak, dapat dibawa ke dokter spesialis anak, dokter endokrinologi anak,atau dokter ortopedi anak untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.

Baca Juga: Sinopsis Film USS Indianapolis: Men of Courage, Misi Rahasia Pengiriman Bahan Baku Bom Atom

Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mengecek osteoporosis pada anak diantaranya yaitu foto rontgen tulang, pemeriksaan kepadatan tulang atau BMD (Bone Mineral Density), dan pemeriksaan lain sesuai permintaan dokter misalnya seperti pemeriksaan laboratorium darah.

Kendati demikian IDAI memberikan tips untuk menjaga tulang tetap sehat seperti olahraga yang teratur dan konsumsi nutrisi lengkap (makanan yang mengandung kalsium dan protein seperti ikan, daging, susu, buah-buahan, dan sayuran) agar terhindar osteoporosis terutama pada anak.

Lebih lanjut IDAI menyarankan agar menghindari kebiasaan yang tak sehat seperti tidak beraktivitas fisik, terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis dan bersoda.

Namun perlu diingat, osteoporosis pada anak karena kelainan bawaan, langkah-langkah di atas harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak/endokrinologi anak.

Itulah penjelasan IDAI mengenai tanda dan gejala osteoporosis yang ternyata juga bisa terjadi pada anak.*** (Kurota Aini)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler