SEPUTAR LAMPUNG - Ingatkah Anda pada pernyataan Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang sempat viral saat dia masih menjabat di Kabinet Kerja?
Saat itu, perempuan yang terkenal 'nyentrik' ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi ikan.
Susi selalu mengatakan bahwa ikan merupakan lauk yang sehat jika dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga: Coba Sekarang! 5 Solusi BPUM 2021 Tidak Bisa Cair, Nomor 5 Berhasil: Lengkap Cara dan Persyaratannya
Bahkan sampai beredar meme yang bertuliskan "Kalau tidak makan ikan, saya tenggelamkan!,". Kata-kata yang sering diucapkan Susi dulu.
Ikan dan makanan laut lainnya dikatakan sebagai jenis makanan yang menyehatkan tubuh.
Namun, terdapat beberapa jenis ikan yang sangat buruk bagi kesehatan.
Baca Juga: Waspada! Tiga Waktu pada Bulan Ramadhan Ini Dianggap Rawan dan Rentan dengan Penyebaran Covid-19
Di mana hal ini terjadi karena habitat ikan yang tercemar, hingga ditemukan beberapa jenis bakteri pada ikan.
Di mana bakteri tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Dilansir Ringtimes Bali dari thehealthy dalam artikel "6 Ikan Terburuk bagi Kesehatan, Salah Satunya Nila Sebabkan Penyakit Jantung", beberapa jenis ikan yang buruk bagi kesehatan antara lain:
1. Ikan todak
Peneliti menemukan bahwa ikan todak cenderung mengandung merkuri tinggi. Karena ikan todak adalah ikan predator besar, ia memakan ikan kecil lainnya yang juga tercemar merkuri.
Dibanding ikan todak, baik untuk beralih konsumsi ikan yang lebih kecil. Seperti sarden, sole, dan trout, yang cenderung memiliki kadar merkuri paling rendah.
2. Nila
Umumnya, orang mengonsumsi ikan untuk mendapat asupan lemak omega-3. Namun, nila rendah akan omega-3 dan tinggi akan omega-6.
Terutama varietas budidaya yang diberi makan makanan yang didominasi jagung dan kedelai.
Dalam hal ini, omega-3 dapat mencegah penyakit jantung. Sebaliknya, omega-6 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun, apabila Anda menyukai nila. Baik untuk mengonsumsi nila yang berasal dari perairan bukan budidaya.
3. Hiu
Ikan hiu adalah populasi predator yang sedang menurun jumlahnya. Selain itu, karena hiu berada di puncak rantai makanan, hal ini membuatnya sering mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri.
Sehingga, tentu membuat sebagian besar hiu juga terkontaminasi.
Merkuri adalah racun saraf yang dapat merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi normal otak, yang membuat daging ikan sangat berbahaya bagi anak kecil dan wanita hamil.
Sehingga penting bagi Anda untuk menghindari konsumsi ikan yang mengandung merkuri.
4. Ikan salmon atlantik
Umumnya, ikan salmon atlantik dibudidaya dalam kondisi kotor dan diberik pakan olahan berlemak tinggi agar menghasilkan ikan yang lebih besar.
Selain itu, ikan diberi antibiotik, fungisida, dan herbisida untuk melawan infeksi yang menyebar di lingkungan hidupnya.
Peneliti menemukan bahan kimia beracun seperti methylmercury dan dioxin pada salmon yang dibudidaya.
Dalam hal ini, konsentrasi polychlorinated biphenyls (PCB) pada salmon yang dibudidayakan delapan kali lebih tinggi daripada salmon liar.
Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 119 121 122 123 125 126 129 130 Subtema 2 Pembelajaran 5
5. Ikan lele vietnam (Pangasius)
Ikan lele vietnam ialah jenis ikan putih murah yang mudah ditemukan. Ikan ini disebut juga sebagai pangasius atau patin siam.
Namun, ikan budidaya ini menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Sehingga dapat mencemari perairan setempat. Mereka pun saling menerima antibiotik.
Bahkan peneliti menemukan bahwa 70 hingga 80 persen sampel ikan patin terkontaminasi oleh Vibriobacteria, yang menyebabkan sebagian besar kasus keracunan kerang.
6. Tuna sirip kuning
Tuna sirip kuning banyak ditemukan di Amerika Utara dan Eropa. Di mana tuna tersebut mengandung polutan 36 kali lebih banyak, dibanding dengan tuna di daerah terpencil.
Polutan ini di antaranya pestisida, penghambat api, dan polychlorinated biphenyl (PCB).
Baik untuk mengonsumsi ikan lainnya yang memiliki polutan lebih rendah, seperti ikan cakalang.***(E.J.Syamsy Asriya/Ringtimes Bali).