Jangan Langsung Panik! Ini Cara Membedakan Sariawan Biasa dan Gejala Baru Covid-19 yang Menyerupai Sariawan

31 Januari 2021, 16:46 WIB
Gejala Covid-19 adalah sariawan?.* /Instagram.com/@profesorzubairi

SEPUTAR LAMPUNG - Sebagai penyakit yang masih baru, upaya penelitian terhadap Covid-19 terus mengalami pembaruan dengan cepat.

Salah satunya, soal gejala barunya yang menyerupai sariawan. Hal ini bisa saja membuat masyarakat mudah panik.

Pasalnya, sariawan merupakan penyakit yang relatif mudah menjangkiti. Ini bisa membuat masyarakat akan dengan lebih cepat panik dan khawatir saat gangguan kesehatan ini menyerang.

Pikiran jangan-jangan dirinya terjangkit Covid-19 bisa berefek buruk pada psikologisnya yang pada akhirnya bisa membuat imunnya bisa menurun.

Baca Juga: WASPADA, Perkantoran Ternyata Jadi Klaster Penyumbang Terbanyak Kasus Covid-19 di Bandarlampung

Terkait dengan gejala baru Covid-19 yang menyerupai sariawan ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia (UI) Prof. Zubairi Djoerban pun memberikan penjelasan terkait adanya gejala baru tersebut.

Informasi mengenai gejala baru Covid-19 tersebut disampaikannya melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Minggu, 31 Januari 2021.

“Kini, ada gejala baru Covid-19 yang menyerupai sariawan,” kicau Prof. Zubairi Djoerban, dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi.

Menurut Zubairi, ia banyak mendapat pertanyaan dari orang-orang terkait bagaimana cara membedakan sariawan sebagai gejala baru Covid-19 dengan sariawan pada umumnya.

“Bagaimana membedakannya dengan penderita sariawan biasa? Banyak orang bertanya hal ini,” tulis Prof. Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Miliki Jutaan Fans, Ini Efek Domino Korean Wave Terhadap Ekonomi Indonesia

Prof. Zubairi pun memberikan penjelasan dan menuturkan sejumlah cara untuk membedakannya.

“Pertama, sariawan itu memang salah satu gejala Covid-19. Tapi, gejala ini ditemukan pada sedikit pasien,” ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa gejala menyerupai sariawan yang dirasakan pasien Covid-19 hanya ditemukan sebanyak 20 hingga 25 persen saja.

Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak langsung menduga jika terkena sariawan sudah pasti terpapar Covid-19.

“Anda bisa menduga bahwa itu Covid-19, kalau sariawannya disertai panas tinggi, batuk kering, diare, kehilangan penciuman, dan konjungtivitis,” kicau Prof. Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Anak Ingin Masuk Pesantren? Berikut 5 Rekomendasi Pondok Modern di Provinsi Lampung

Zubairi mengingatkan jika yang dikeluhkan hanya sariawan, terdapat banyak kemungkinan itu merupakan gejala penyakit lain.

“Pasien Lupus pun sering sariawan. Demikian pula orang yang terlalu lama minum antibiotik, orang dengan HIV/AIDS, tergigit saat makan, kekurangan vitamin C, dan penyebab sariawan lainnya,” kicau Prof. Zubairi Djoerban.

Selanjutnya, Prof.Zubairi juga menjawab pertanyaan mengenai gejala Covid-19 yang paling kerap muncul dan paling serius.

Baca Juga: Alhamdulillah Kabar Baik, Puluhan Ribu Pasien Covid-19 di RSD Ini Dinyatakan Sembuh

“Yang paling sering muncul adalah gejala demam yang panasnya lebih dari 37,5 derajat. Yang kedua adalah batuk kering. Kemudian yang ketiga adalah rasa lelah yang tak berkesudahan,” kicau Prof. Zubairi Djoerban.

Agar tak langsung panik, masyarakat perlu mencatat gejala serius yang paling sering ditemui dari pasien Covid-19.

“Gejala serius yang paling sering ditemui adalah gejala sesak napas, rasa nyeri dada, rasa tertekan di dada, enggak bisa bicara, bangun dari tidur susah, atau bahkan duduk saja sukar,” tulis Prof. Zubairi Djoerban.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler