China Berusaha Intervensi Polemik Kudeta Myanmar, Negeri Seribu Pagoda Justru Akan Jauhi Negeri Tirai Bambu

- 9 Maret 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi ratusan ribu orang berkumpul di Yangon, Myanmar, untuk memprotes penggulingan kepemimpinan sipil oleh militer.
Ilustrasi ratusan ribu orang berkumpul di Yangon, Myanmar, untuk memprotes penggulingan kepemimpinan sipil oleh militer. /The New York Times

SEPUTAR LAMPUNG - Usaha China untuk mengintervensi polemik Kudeta Militer Myanmar tampaknya tidak akan membuahkan hasil.

Pasalnya, Negeri Seribu Pagoda justru ingin menjauhi China meski mereka merupakan supplier senjata utama bagi Myanmar.

Sebagai informasi, Kudeta Militer Myanmar sudah berlangsung sejak awal bulan Februari 2021 pasca Presiden terpilih secara demokrasi Aung San Suu Kyi ditahan oleh Militer.

Baca Juga: Sinopsis Hercai Season 3 Selasa, 9 Maret 2021: Alasan Azize Akhiri Balas Dendam, Miran dan Hazard Terkejut

Junta Militer Myanmar mengklaim bahwa Politisi National League for Democracy (NLD) itu melakukan kecurangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) November 2020.

Meski, pemerintah China menyatakan diri mereka ingin ikut terlibat dalam melibatkan situasi kudeta yang terjadi di Myanmar.

Namun, seorang pelobi asal Israel-Kanada yang disewa oleh junta militer Myanmar menyatakan bahwa para jenderal yang berkuasa ingin berusaha mendekatkan hubungan dengan kubu barat seperti Amerika Serikat.

Baca Juga: Mundur dari Penelitian Vaksin Nusantara, Wakil Dekan FKKMK UGM Ungkap Alasannya

Dalam pernyataannya juga, pelobi yang bernama Ari-Ben Menashe tersebut menyatakan bahwa pemerintah Myanmar nantinya akan meninggalkan pengaruh China yang dikenal dekat dengan pemimpin sebelumnya, Aung San Suu Kyi.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah