SEPUTAR LAMPUNG - Dampak pandemi Covid-19 teramat sangat dahsyat. Seperti gelombang tsunami, ia meluluhlantakkan hampir semua sektor.
Tak hanya mereka yang tergolong ekonomi kecil, banyak perusahaan raksasa dunia yang ikut kolaps.
Begitu pula dalam konteks negara. Bukan hanya negara kecil yang babak belur karena pandemi, ekonomi sejumlah negara besar juga ikut limbung.
Beberapa negara sampai mencatatkan rekor baru dalam sejarah mereka seperti yang dialami Singapura.
Salah satu negara yang terkenal kuat ini sepanjang 2020 lalu ekonominya terkontraksi sebesar 5,4 persen.
Angka tersebut jelas bukan kabar yang baik bagi Singapura, lantaran kontraksi yang dialami ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah.
Kementerian Perdagangan Industri Singapura melalui pernyataan mengatakan bahwa ekonomi negaranya menyusut sebesar 2,4 persen di kuartal UV 2020.
Sementara itu pada tahun 2021 ini, Singapura telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sekitar 4-6 persen.
Angka ini seusai mengalami kontraksi dan menargetkan pertumbuhan PDB sebesar 6,3 persen pada akhir 2021.
Kementerian mengatakan situasi Covid-19 di Singapura kini terkendali dan program vaksinasi sedang berlangsung.
Namun langkah pembukaan kembali perbatasan telah melambat di tengah lonjakan global kasus Covid-19 dan munculnya jenis virus baru yang lebih menular.
“Oleh karena itu, dengan latar belakang eksternal dan domestik ini, ekonomi Singapura diperkirakan akan mengalami pemulihan bertahap selama tahun ini, meskipun prospeknya tetap tidak merata di semua sektor,” kata kementerian dikutip dari Anadolu Agency Indonesia.
Singapura juga melihat vaksinasi yang telah dijalankan negara-negara AS dan Eropa akan berdampak positif bagi pengembangan ekonomi global.
“Meskipun kecepatan penyebaran vaksin bervariasi, negara-negara maju seperti AS dan Zona Euro kemungkinan akan mencapai kekebalan populasi pada paruh kedua tahun ini, yang akan memacu pemulihan ekonomi mereka,” kata kementerian.
Di sisi lain, prospek pertumbuhan ekonomi regional seperti Malaysia dan Indonesia melemah karena munculnya kembali infeksi baru-baru ini.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Singapura Hadapi Situasi Sulit, Ekonomi Alami Kontraksi Terburuk Sepanjang Sejarah".
"Karena perkembangan positif ekonomi eksternal utama secara luas mengimbangi yang negatif, prospek permintaan eksternal Singapura sebagian besar tetap serupa dibandingkan dengan tiga bulan lalu," tutur kementerian.
Singapura sejauh ini mencatat kasus Covid-19 hampir mencapai 60.000 kasus dengan total kematian sebanyak 29 orang.***(Abdul Muhaemin/Pikiran Rakyat)