SEPUTAR LAMPUNG--Sesi perdagangan terakhir 2020, saham-saham Singapura dan Australia ditutup lemah.
Bursa Australia tercatat mengalami penurunan tajam jika dibandingkan dengan Singapura. Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 jatuh 95,30 poin atau 1,43 persen menjadi 6.587.10 poin.
Sedangkan menyambut persiapan menyambut malam tahun baru 2021 hari ini, indeks acuan Straits Times Index (STI) di bursa Efek Singapura terpangkas 25,41 poin menjadi 2.843,81 poin, atau turun 0,89 persen.
Baca Juga: Siap-siap BLT Subsisi Gaji BPJS Ketenagakerjaan 2,4 Juta Cair Lagi pada Januari 2021, Ini Syaratnya
Indeks STI sempat naik ke 2.869,22 dengan nilai transaksi mencapai 1,55 miliar saham senilai sekitar US$660 juta dolar, namun tak lama merosot kembali.
Selain itu, Saham Singapore Airlines turun 4,28 dolar Singapura atau sekitar 1,16 persen yang diakibatkan karena awak kabin dan pilotnya dinyatakan positif Covid-19.
Keduanya adalah crew pada tujuan penerbangan ke London dan New York.
Baca Juga: Kaget Dinyatakan Positif Covid-19, Maia Estianty: 1x24 Jam Virusnya Sudah Mati, Apa Cuma Mampir...
Seperti yang dilansir dari laman jurnalpresisi.com dalam artikel berjudul "Perdagangan Tutup Tahun! Covid-19 Benamkan Bursa Singapura dan Australia di 2020".
Seperti juga yang terjadi di bursa Singapura dan Australia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) juga mengalami pelemahan sekitar 57,1 poin berakhir pada posisi 5.979,07 atau turun sekitar 0.95 persen.
Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya sentimen pasar terhadap pandemi Covid-19 yang masih merebak baik di level regional maupun global.***(Panda Ahmad/Jurnal Presisi).