Umat Kristen Tumbuh Pesat di China, Pengamat Asing Ungkap Alasan Mengapa Xi Jinping Khawatir

- 25 Januari 2021, 19:20 WIB
Ilustrasi umat Kristen berdoa.
Ilustrasi umat Kristen berdoa. /Open Doors

Baca Juga: Banjir Kalimantan Selatan Diperkirakan Makan Kerugian Hingga Rp1,3T, Berikut Rinciannya

Pemerintahan Xi Jinping telah dikenal atas kebijakan kerasnya terhadap penindasan terhadap umat beragama dan telah meningkatkan pengawasan terhadap mereka selama pandemi Covid-19.

Partai Komunis China sebagai partai berkuasa telah mengampanyekan kebijakan “Chinafication” untuk menggabungkan ajaran Kristen ke dalam identitas budaya China.

Dengan warga yang menyerahkan data pribadi mereka karena pandemi, Partai Komunis China telah mampu meningkatkan kampanye pengawasannya di negara tersebut.

Pengawasan dan tindakan keras terhadap umat beragama ini tidak hanya terjadi pada umat Kristen saja, dengan banyak organisasi internasional menuduh China membangun kamp kerja paksa bagi Muslim di Xinjiang.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PR Bekasi dengan judul "Tidak Hanya Muslim Uighur, Xi Jinping Ketar-ketir Awasi Pertumbuhan Pesat Umat Kristen di China".

Dipercaya hingga satu juta Muslim Uighur telah dikirim ke kamp-kamp pendidikan ulang di wilayah otonomi tersebut oleh pemerintah Xi Jinping.

Baik Inggris dan AS telah menuduh pemerintah China melakukan pelanggaran hak asasi manusia, sementara yang terakhir juga telah mengeluarkan sanksi terhadap anggota Partai Komunis China atas tuduhan tersebut.***(Rivan Muhammad/PR Bekasi)

 

 

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x