Network
SEPUTAR LAMPUNG - Awal tahun 2021 tidaklah mudah bagi Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia masih harus melalukan perbaikan di berbagai sektor ekonomi yang terdampak Pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Belum usai wabah virus yang sudah merebak di berbagai negara dunia ini, Indonesia juga harus merelakan puluhan nyawa yang hilang akibat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Bahkan berbagai musibah sudah menyerang Indonesia pada awal tahun ini. Sebut saja, tanah longsor yang terjadi di Sumedang, kemudian gempa mengguncang wilayah Sulawesi Barat.
Baca Juga: Mulai Februari 2021 GeNose C19 Bakal Ada di Setiap Stasiun KAI, Penumpang Wajib Tes!
Tak hanya itu, warga Kalimantan Selatan harus bersabar, pasalnya banjir bandang melanda di wilayahnya.
Beberapa waktu lalu, Bareskrim Polri menyebutkan bahwa penyebab utama banjir besar di Kalsel tersebut karena intensitas hujan yang tinggi.
Sementara saat ini, menurut Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) jumlah kerugian akibat banjir di Kalsel itu diperkirakan mencapai Rp1,349 triliun.
Data yang digunakan dalam memperkirakan jumlah kerugian akibat banjir di Kalsel antara lain data luas area yang tergenang berdasarkan citra spasial, data penggunaan lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data umur padi dari Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik, serta data-data yang tertuang dalam peraturan daerah.
