Ditetapkan 1 Syawal 1443 H pada 2 Mei 2022 menurut Muhammadiyah, Kapan Lebaran Idul Fitri Versi Kemenag-NU?

- 8 April 2022, 17:59 WIB
Penampakan bulan muda atau hilal sebagai tanda bulan baru dalam kalender Hijriyah.
Penampakan bulan muda atau hilal sebagai tanda bulan baru dalam kalender Hijriyah. /Ashwini Chaudhary/Unsplash

SEPUTARLAMPUNG.COM - Ditetapkan 1 Syawal 1443 H pada 2 Mei 2022 menurut Muhammadiyah, kapan lebaran Idul Fitri versi Kemenag dan NU?

Momen Lebaran Idul Fitri selalu dimanfaatkan para perantau untuk melepas rindu dengan keluarga, terutama berjumpa dengan orangtua.

Maka masyarakat bisa mengetahui lebih awal kapan 1 Syawal 1443 H ditetapkan oleh pemerintah.

Apabila Lebaran Idul Fitri 1443 H/2022 diketahui sejak awal, maka masyarakat bisa mempersiapkan segala keperluan pulang ke kampung halaman menjelang beberapa hari lebaran, karena menjadi keharusan setiap Lebaran tiba, meski harus melakukan perjalanan jauh atau bahkan macet.

Baca Juga: Penting! 23 Hal ini yang Tidak Boleh Dilakukan agar KJP Plus Tidak HANGUS, Apa Saja?

Awal Lebaran 2022 biasanya ditandai dengan terlihatnya bulan yang berarti bulan Ramadhan juga berakhir.

Hal tersebut, dinamakan Rukyat atau melihat hilal yang akan disidangkan oleh Kementerian Agama dalam sidang isbat.

Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan Muhammadiyah, awal Ramadhan 2022 jatuh pada tanggal 2 April 2022, sedangkan awal bulan Syawal jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.

Kendati demikian, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2022 dirayakan pada tanggal tersebut.

Organisasi Islam Muhammadiyah biasa menggunakan metode hisab untuk menentukan tanggal penting dalam kalender Islam, termasuk awal Ramadhan dan 1 Syawal tahun Hijriyah.

Melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah.

Kesimpulan dari adanya maklumat tersebut, bahwa awal Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 H jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 M.

Dikutip Seputarlampung.com dari situs suaramuhammadiyah.id, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengumumkan awal Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah 1443 Hijriyah mengacu pada hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Baca Juga: BSU Subsidi Gaji 2022 CAIR ke Rekening Mulai Kapan? Cek BLT di BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker.go.id

Adapun hasil keputusan berisi tentang penetapan puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah yang bertepatan dengan tanggal 2 April 2022 Masehi berdasarkan melihat ketinggian bulan.

Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +02° 18¢ 12² yang berarti hilal sudah terlihat.

Sementara, 1 Syawal 1443 Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) menurut Muhammadiyah ditetapkan pada Senin Pon, 2 Mei 2022.

Pengamatan menunjukkan tinggi bulan saat matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = +04° 50¢ 25² di mana hilal sudah tampak juga di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.

Dilansir dari sumber yang sama, Kepala Observatorium Ilmu Falak/OIF Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, M.A., Ph.D, menjelaskan sejak dahulu Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, sedangkan NU menggunakan metode rukyat bil fi’li (melihat secara langsung). Sementara pemerintah menggunakan konsep imkanur rukyat dengan standar ketinggian hilal dua derajat.

Baca Juga: SEGERA DAFTAR! Prakerja Gelombang 26 Sudah Dibuka, Cek 6 Sebab ini agar Kamu Lolos Kartu Prakerja

Sementara itu, Pemerintah dan NU sampai saat ini belum menentukan kapan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022 M?

Pemerintah melalui Kemenag rencananya akan melakukan sidang isbat dengan melihat hasil hisab dan rukyatul hilal sebagai penentuan Hari Raya Idul Fitri pada 29 Ramadhan 1443 H.

Hasil Sidang Isbat atau penetapan 1 Syawal 1443 H akan disiarkan secara langsung via link live streaming televisi nasional TVRI dan media sosial Kemenag RI seperti YouTube dan Instagram

Demikian informasi mengenai 1 Syawal 1443 H yang ditetapkan pada 2 Mei 2022 menurut Muhammadiyah, sedangkan Kemenag dan NU dalam menetapkan Hari Raya Idul Fitri dengan melihat hasil hisab dan rukyatul hilal melalui sidang isbat.***

 

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah