Apa Itu DME dan Berapa Harganya? Bahan Bakar yang Disiapkan Pemerintah untuk Menggantikan Elpiji

- 22 November 2021, 07:49 WIB
Apa itu DME yang bakal disiapkan sebagai pengganti elpiji.
Apa itu DME yang bakal disiapkan sebagai pengganti elpiji. /ANTARA/Asprilla Dwi Adha

SEPUTARLAMPUNG.COM - Pemerintah berencana menggantikan elpiji dengan DME atau Dimethyl Ether sebagai bahan bakar utama untuk dipakai oleh masyarakat.

Apa sebenarnya DME yang bakal menggantikan elpiji? Dikutip dari berbagai sumber, DME merupakan olahan batubara berkalori rendah.

Setelah melalui proses gasifikasi, batubara menghasilkan senyawa bening yang bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Bocoran Cerita Ikatan Cinta Senin 22 November 2021, Keberadaan Jessica Masih Menjadi Teka-Teki

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyatakan, DME memiliki kesamaan karakteristik sifat kimia atau fisika dengan elpiji.

 

Lantaran mirip, DME dapat menggunakan infrastruktur elpiji yang ada sekarang, seperti tabung, storage, dan handling eksisting.

”Campuran DME sebesar 20 persen dan elpiji 80 persen dapat digunakan kompor gas eksisting,” ujar Dadan.

Kelebihan yang dimiliki DME ialah dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui, seperti biomassa, limbah, serta Coal Bed Methane (CBM).

Akan tetapi, saat ini batu bara kalori rendah masih menjadi bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME.

Baca Juga: Berang Lithuania Ijinkan Taiwan Buka Kantor Perwakilan di Ibu Kota Vilnius, China Janji Membalas

Meski industrinya belum ada di Indonesia, ia menyebut, Kementerian ESDM akan mengembangkan pendukung teknis di dalam negeri, baik dari sisi produksi atau pemanfaatan.

Salah satu kekurangan DME dibanding elpiji adalah panas yang dihasilkan lebih rendah.

Sebagai perbandingan dengan elpiji, untuk kandungan panasnya (calorific value), DME memiliki calorific value 7.749 kcal/kg. Sementara kandungan panas elpiji senilai 12.076 kcal/kg.

Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga kalau dalam perbandingan kalori antara DME dengan elpiji sekira 1 berbanding 1,6.

Selain itu, pemilihan DME untuk substitusi sumber energi juga mempertimbangkan dampak lingkungan.

Menurut Dadan, DME lebih mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalkan gas rumah kaca hingga 20 persen.

Baca Juga: Perayaan Natal dan Tahun Baru di Bandarlampung akan Dibatasi, Eva Minta Warga Tidak Berkerumun

”Kalau LPG per tahun menghasilkan emisi 930 kg CO2, dengan DME, hitungannya akan berkurang menjadi 745 kg CO2. Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Di samping itu, kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan particular matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.

DME merupakan senyawa eter paling sederhana yang mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan elpiji.

PT Pertamina (Persero) menyampaikan peralihan elpiji atau gas minyak cair menjadi DME, membutuhkan waktu yang panjang. Pejabat Sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, dalam proses peralihan tersebut, saat ini Pertamina masih melakukan penjajakan untuk mendapatkan suplai DME.

Untuk masalah harga DME hingga kini belum ada kepastian karena mempertimbangkan kebutuhan dari masyarakat.

Baca Juga: Ingin Bersihkan Paru-paru? Berikut 6 Bahan Alami yang Bisa Digunakan Menurut dr. Zaidul Akbar, Ada Teh Hijau!

Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan, pemerintah tetap bakal menekan harga DME lewat pemberian insentif harga khusus untuk hilirisasi batu bara.

Dituturkan, insentif serta skema subsidi tersebut masih dibahas antara pemerintah dan badan usaha.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: "Mengenal DME yang Dirancang Gantikan Elpiji, Apa yang Harus Masyarakat Siapkan?"*** (Satrio Widianto/Pikiran Rakyat)

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x