Hati-Hati! Selain B117, Indonesia Kini Harus Menghadapi Varian Baru Corona N439K. Apa Perbedaannya?

- 13 Maret 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona N439K.
Ilustrasi Virus Corona N439K. /Tangkap Layar Youtube/Nucleus Medical Media

SEPUTAR LAMPUNG - Indonesia baru-baru ini dibuat geger dengan fakta ditemukannya varian baru corona yakni B117.

Adapun varian baru corona yang bermutasi itu sudah sejak tahun lalu ditemukan gejalanya di Inggris.

Mutasi baru Corona B117 ini berdasarkan penelitian menyebar lebih cepat 75 persen dari virus Corona biasa.

Baca Juga: Pekerja Musti Tahu, Ini 5 Cara Jitu Menyeimbangkan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Baca Juga: Mulai Merasa Lelah? Berikut 5 Cara Atasi Beban Kerja yang Berlebihan, Salah Satunya Jangan Takut Berkata Tidak

Bahkan WHO menyampaikan varian baru B117 bisa meningkatkan potensi kematian lebih parah 30 persen.

Kasus pertama varian baru virus Corona (Covid-19) B117 dari Inggris ditemukan di Indonesia yang menginfeksi dua orang TKI asal Kabupaten Karawang.

Kendati demikian, virus corona tidak berhenti di varian SARS-Cov-2 dan B117, yang menjangkiti warga Indonesia.

Baca Juga: Kaum Rebahan Wajib Simak! 8 Manfaat Fisiologis jika Berolahraga dengan Teratur, Nomor 2 Jarang Disadari

Baca Juga: Menguak Rekam Jejak Hakekok: Punya Ritual Mandi Bersama Hingga Kawin Ghaib, Pernah Dibakar Massa pada 2009 

Kasus mutasi N439K yang telah ditemui di benua lain, kini mulai terdeteksi di Indonesia. 

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyatakan, telah ditemukan nyaris 50 kasus mutasi N439K di Indonesia.

Dokter onkologi di RS Kramat, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menuturkan apa saja yang perlu masyarakat ketahui tentang varian ini.

Baca Juga: Membuat Publik Penasaran, Ternyata Ini Alasan Mengapa Indomaret dan Alfamart Sering Berdekatan

Baca Juga: Tayang Malam Ini, Bocoran The Penthouse 2 Episode 8: Na Ae Gyo Muncul, Joo Dan Tae Perlahan Hancur?

Menurut Profesor Zubairi, varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah. “Pertama kali itu di Skotlandia. Pada waktu awal pandemi. Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa—dan saat ini sudah sampai Indonesia,” tuturnya, melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, 13 Maret 2021 siang.

Dia menyatakan, N439K ini sebenarnya telah dianggap hilang saat penguncian diberlakukan di Skotlandia. 

Namun, rupanya kasus tersebut malah muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris.

Baca Juga: Link Live Streaming Hercai Terbaru Sabtu, 13 Maret 2021: Harapan Reyyan Pupus Saat Miran Ucap 'Telah Tiada'

Baca Juga: Bocoran Sinopsis 'Kisah Untuk Geri' 19 Maret 2021: Perhatian Riani Ke Geri Saat Sakit Membuat Dinda Mundur

“Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas,” katanya lagi.

Lalu apa bedanya varian baru ini dibandingkan strain corona penyebab Covid-19 yang telah menjadi pandemik saat ini?

Dia mengatakan, sifat N439K ialah resisten terhadap antibodi alias tidak mempan, termasuk jika dihadapkan dengan vaksin Covid-19. 

Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 7 Malam Ini: Song Joong Ki Jadi Saksi Kasus Kimia Babel, Jeon Yeo Bin Justru Ditahan!

Baca Juga: Selain Meningkatkan Imunitas, Ini 6 Manfaat Lain dari Rutin Olah Raga, Salah Satunya Bantu Jaga Berat Badan

“Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita.”

Amerika Serikat, ujarnya, telah mencoba antisipasi N439K ini. Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19. 

Tapi, yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi oleh obat itu, ujar Profesor Zubairi.

Baca Juga: Pekerja Musti Tahu, Ini 5 Cara Jitu Menyeimbangkan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Kabar baiknya, dia menyampaikan catatan pakar epidemiologi, bahwa penyebaran N439K tidak secepat B117.

Dia kembali berpesan agar menjaga jarak, pakai masker, dan hindari kerumunan terus digalakkan, apalagi di dalam ruangan. 

“Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai,” katanya mengakhiri bahasan, seraya ucapkan terima kasih.

Baca Juga: Update Info Lampung Sabtu, 13 Maret 2021: Vaksinasi Covid-19 untuk Tokoh Agama dan Persiapan Mudik Lebaran

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam artikel "B117 Usai, Puluhan Kasus Mutasi N439K Terdeteksi di Indonesia, Simak Pesan Prof. Zubairi Djoerban", sementara itu, Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi kondisi kesehatan enam pasien B117 di Indonesia seluruhnya telah pulih.

"Pun dengan hasil pelacakan terhadap sejumlah orang yang berinteraksi dengan pasien dilaporkan negatif berdasarkan hasil laporan laboratorium kesehatan," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat menjadi pembicara pada webinar "Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Jumat, 12 Maret 2021 siang.***(Gita Pratiwi/Pikiran Rakyat)

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah