Hari Pahlawan 2022, Dua Dokter Dianugerahkan sebagai Pahlawan Nasional, Siapa Saja? Ini Kisah Perjuangannya

11 November 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi dua dokter dianugerahkan sebagai pahlawan nasional. /orzalaga/pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Peringatan hari pahlawan bertujuan untuk mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan.

Hari Pahlawan bukan hari libur melainkan hari nasional yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Hari Pahlawan ini diperingati untuk mengenang Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, di mana para tentara dan milisi Indonesia yang pro-kemerdekaan berperang melawan tentara Britani Raya dan Belanda.

Baca Juga: CATAT! Sebabkan Gagal Ginjal Akut, 4 Obat Sirop dari 2 Perusahaan Ini Ditarik dari Peredaran oleh BPOM

Dikutip seputarlampung.com dari instagram @kemenkes_ri pada unggahan tanggal 10 November 2022, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dua dokter pada peringatan Hari Pahlawan tahun 2022.

Anugerah ini diberikan atas dasar jasanya dalam merawat Presiden Soekarno dan kaum perempuan korban tentara perang.

Kedua dokter itu yakni Dr. dr. H. R. Soeharto dan dr. Raden Rubini Natawisastra.

Baca Juga: Profil 5 Tokoh yang diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Jokowi Sambut Hari Pahlawan 10 November 2022

Berikut kisah perjuangan mereka:

1. Dr. dr. H. R. Soeharto

Tokoh kelahiran Tegalgondo, Surakarta, 24 Desember 1908 ia dikenal sebagi dokter pribadi Bung Karno.

dr. Soeharto juga merupakan patner perjuangan yang selalu mendampingi dalam sejumlah peristiwa bersejarah diantaranya memulihkan kesehatan Bung Karno menjelang proklamasi sehingga Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dapat dibacakan.

Selain itu ia juga ikut memfasilitasi Soekarno dan para tokoh pejuang dalam membahas strategi perjuangan di rumah pribadinya.

Sebelum masa pergerakan nasional, dr. Soeharto telah aktif di berbagai organisasi. Ia juga pernah menjadi pemimpin Fonds Kemerdekaan Indonesia untuk membiayai perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga: UPDATE! Tercemar EG dan DEG, Ini Daftar Lengkap 73 Obat Sirop yang Izin Edarnya Dicabut BPOM

Selain itu ia juga ditugaskan mendirikan BNI46, terlibat dalam pendirian Universitas Gajah Mada serta ikut terlibat dalam beberapa pembangunan infrastruktur diantaranya Sarinah Department Store, Monumen Nasional, Masjid Istiqlal dan Rumah Sakit Jakarta.

dr. Soeharto juga merupakan salah seorang pendiri Ikatan Dokter Indonesia.

2. dr. Raden Rubini Natawisastra

dr. Raden Rubini Natawisastra dinilai telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. Ia dan istrinya dijatuhkan hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannnya yang gigih untuk kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya ia mengabdikan diri di Jakarta, kemudian dipindahkan ke Pontianak.

Pada masa kependudukan Jepang ia turut merawat kaum perempuan korban kekerasan seksual tentara Jepang.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya Nama 'Surabaya' yang Kini Dijuluki Kota Pahlawan, Berawal dari Kecurangan Sura terhadap Baya!

dr. Rubini mulai mengadakan konsolidasi para aktivis dan sejumlah tokoh pejuang untuk melakukan perlawanan pada Desember 1943. Namun rencana ini diketahui Jepang dan akhirnya ia bersama istrinya serta sejumlah tokoh yang terlibat diciduk oleh Jepang dan dibantai dengan sadis pada 28 Juni 1984 di daerah Mondor. Kemudian peristiwa pembantaian ini dikenal sebagai tragedi mondor.

Untuk menghargai jasa dan dedikasi rubini kepada bangsa dan negara, maka namanya diabadikan menjadi nama Rumah Sakit Daerah Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, nama jalan di Mempawah, Kota Pontianak dan Kota Bandung.

Demikian kisah perjuangan dua dokter yang diberikan anugerah pahlawan nasional oleh pemerintah pada Hari Pahlawan tahun 2022.*** (Arqo Suci Nurhalussia)

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler